BP2D Gandeng PKK Kota Malang, Perankan Super Emak Peduli Pajak

Kepala BP2D Kota Malang, Ade Herawanto, menyampaikan, peran serta 13.400 kader PKK dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membayar pajak, akan mempermudah petugas pajak BP2D untuk blusukan, baik dalam rangka sosialisasi, pengawasan, pelaporan, dan memudahkan mobile pembayaran pajak.

“Peran ibu-ibu di masyarakat ini kan kritis. Minimal satu kader ibu bisa mengawasi 10 rumah di lingkungannya, sudah bayar pajak atau belum, misalnya pajak warung, resto, dan kos-kosan. Mereka bisa berperan sebagai Intel pajak untuk melapor kepada kami melalui hotline yang kami persiapkan,” terang Sam Ade d’Kross, sapaan akrab pria penghobi olahraga ekstrem ini.

Kepala BP2D Ade Herawanto, memotivasi peserta melalui flashmob. (rhd)

Sam Ade menambahkan, hotline telepon dan aplikasi google Playstore sudah disiapkan, hanya menunggu waktu peluncuran. Dirinya melihat hampir 99 persen para emak memiliki gawai mengikuti trend, sehingga ketika dibekali aplikasi dapat membantu memetakan lokasi wajib pajak.

“Misalnya ibu-ibu menemukan tetangganya ada yang punya kos atau restoran, dia bisa menginformasikan ke dalam database program kami. Kami memiliki program peta besar, dimana entrynya melalui program aplikasi yang bisa mengidentifikasi wajib pajak. Jika penghasilan resto Rp 5 juta ke atas, kos lebih dari 10 kamar, itu kena pajak,” jelasnya.

Pemenang hadiah utama beserta jajaran TP PKK, Walikota, dan Kepala BP2D. (rhd)

Kedepannya, BP2D akan memaksimalkan peran ibu-ibu untuk menjadi mitra pajak. “Dengan jumlah 13.400 kader, saya rasa cukup untuk coverage kota Malang, dimana ada 287.000 bidang tanah atau PBB. Nantinya, kami bisa menjalin kemitraan dengan mengirim tagihan SPPT PBB melalui ibu-ibu, atau program lainnya seperti blusukan ke kampung-kampung berhadiah sembako melalui ibu-ibu juga,” tandas Sam Ade.

Laman: 1 2 3 4