Surabaya

British Council dan Kedubes Inggris Gandeng Muhammadiyah

Diterbitkan

-

British Council dan Kedubes Inggris Gandeng Muhammadiyah

Dubes Inggris Edukasi Mobil Hidrogen ke Pelajar SMP Surabaya

 

Sesuai dengan ucapannya, Duta Besar Inggris, Moazzam Malik mendatangkan sebuah mini event di SMP Negeri 1 Kota Surabaya. Yakni lomba merakit. Lomba ini merupakan bagian dari edukasi teknologi hidrogen. Peserta dari SMP se-Surabaya dituntut untuk merakit mobil mini hidrogen dan nantinya akan diperlombakan seberapa jauh mobil rakitan itu menjangkau.

Selain itu, pihak Dubes Inggris juga mendatangkan satu mobil minivan hidrogen kepada Pemerintah Kota Surabaya.

“Mobil hidrogen ini merupakan teknologi terbaru dan yang pertama di dunia. Dengan adanya inovasi mobil jenis ini, dapat menjaga lingkungan hidup, karena zero emission,” kata Mozzam di SMPN 1 Surabaya, Kamis (14/3/2019).

Advertisement

Strategy Director of Arcila Energy Inggris, Richard Kemp-Harper, mengatakan dibanding mobil listrik lainnya, mobil hidrogen ini dua kali lebih efisien. Selain itu inovasi ini cocok untuk kendaraan-kendaraan besar, seperti bus dan truk.

“Kita harap nantinya transportasi masal bisa memanfaatkan teknologi hidrogen ini,” harapnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam sambutannya menjelaskan, bahwa teknologi mobil hidrogen ini nantinya sangat diperlukan. Karena ramah lingkungan, dan bisa menjadi alternatif dari sumber energi fosil.

“Ibu senang kalian anak-anak sekalian bisa berkesempatan mengenal teknologi hidrogen ini. Mungkin ada dari kalian yang tertarik untuk belajar lebih lanjit nantinya dalam teknologi ini,” ujar Risma.

Advertisement

Mohammad Reyhan Ammar, siswa kelas VII Ci SMPN 1 Surabaya, salah satu peserta lomba merakit yang diadakan oleh Dubes Inggris bekerja sama dengan Pemerintah Kota. Pesertanya terdiri dari 30 tim SMP di seluruh Surabaya. Tiap tim terdiri dari 3 orang.

“Kalau merakit tank dengan lego, saya bisa. Tapi kalau merakit mobil listrik mini berbahan hidrogen dengan lego ini pertama kalinya,” ujar Ammar sapaan akrabnya.

Sebelumnya, para tim ini mendapatkan pengarahan dari salah satu perusahaaan otomotif ternama di Inggris, Arcola Energy. Mereka diminta untuk merancang lego dengan KIT yang telah disediakan oleh kedutaan. Terdiri dari fuel cell, baterai dan lain sebagainya

“Tadi tim kami merakit selama dua jam. Kesulitannya adalah membuat mobil itu bisa berjalan jauh. Tadi mobil kami hanya berhasil mencapai 7,8 meter,” tutupnya. (Est/yan)

Advertisement

 

Laman: 1 2 3

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas