Kota Batu

Bulan Maret Ini, Dispertan Kota Batu Kembangkan Bawang Putih, Siapkan 7 Hektar Lahan

Diterbitkan

-

Bulan Maret Ini, Dispertan Kota Batu Kembangkan Bawang Putih, Siapkan 7 Hektar Lahan

Memontum Kota Batu — Bulan Maret ini, Dinas Pertanian Kota Batu segera kembangkan pertanian bawang putih. Sekitar tujuh hektar lahan yang menyebar di empat titik akan disiapkan untuk mewujudkan hal ini. Kepala Dinas Pertanian Batu Sugeng Pramono menjelaskan penanaman bawang putih itu akan terus dikembangkan, bukan hanya Maret, April dan Mei akan terus ada pengembangan. Targetnya pengembangan bawang putih ini hingga 125 hektare.

“Sehingga Kota Batu akan memenuhi pasokan kecukupan benih bawang putih pada tahun ini. Empat titik ada di Desa Sidomulyo, Desa Bulukerto, Desa Tulungrejo, dan Desa Sumber Brantas. Luasnya sekitar 50 hektare yang diharapkan siap ditanami bawang putih di Desa Tulungrejo dan Sumber Brantas.” ungkap Sugeng, Selasa (13/3/2018).

Selama ini, banyak petani di Kota Batu yang menanam bawang putih, akan tetapi hasilnya dikonsumsi sendiri tidak untuk dijual belikan.

Mengapa petani Batu tidak berani menjual bawang putih? Sebab, petani masih trauma karena dulu ada impor sehingga harga anjlok hingga Rp 2 ribu per kilogram.

Advertisement

Menurut dia, hal tersebut tidak akan terulang kembali. Sebab, bibit sudah diberikan oleh Pemkot Batu. Ditunjang dengan tingkat kesuburannya, lahan-lahan itu cukup bagus untuk mengembangkan bawang putih di Kota Batu.

“Bawang putih kalau dikembangkan di Kota Batu itu bagus. Karena itu, kami ingin memulai kembali,” imbuhnya.

Dari luas 125 hektare lahan yang nantinya ditanami bawang putih, diperkirakan hasil panennya mencapai 625 ton. Sebab, setiap hektare bisa menghasilkan 5 ton bawang putih dalam waktu tiga bulan.

Terpisah, Kepala Desa Tulungrejo Suliyono mengaku sangat mengapresiasi langkah Dispertan Kota Batu. Dirinya yang juga pernah menjadi petani bawang putih menuturkan banyak petani yang sukses di era 90an saat menanam bawang putih. Sebab harga jual saat sangat bagus. Rata-rata bawang putih dari desanya dulu dikirim keluar pulau seperti Kalimantan, Sulawesi dll.

Advertisement

” Kendalanya petani bawang yaitu modal. Sebab menanam bawang putih membutuhkan modal lumayan banyak. Peran serta pemerintah saya rasa sangat diperlukan demi kebangkitan bawang putih asli Kota Batu. Jangan anggap remeh bawang putih sini, aroma dan rasanya lebih baik dari import loh, ” jelas Suliyono. (lih/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas