Sidoarjo

Diaduk Manual, Molen Proyek APBD Jadi Pajangan

Diterbitkan

-

Diaduk Manual, Molen Proyek APBD Jadi Pajangan

Memontum Sidoarjo — Lagi, proyek Jasmas bermasalah. Setelah sebelumnya proyek penahan jalan di Kecamatan Wonoayu dengan galian secangkul. Kini, giliran proyek Jasmas Balongbendo campuranya diaduk dengan cara manual. Oleh sebab itu, tak salah jika proyek dengan sumber dana APBD Sidoarjo bermutu rendah. Hal itu disebabkan karena longgarnya pengawasan Dinas PUPR Pemkab Sidoarjo dalam mendistribusikan APBD.

Seperti pada pelaksanaan proyek saluran tersier di wilayah Kecamatan Balongbendo. Diduga karena jauh dari jangkuan, pekerja bangunan mencampur agregatl/luluh dengan cara manual. Padahal disebelahnya disiapkan mesin molen, namun mesin molen itu dibiarkan tengkurap alias hanya dibuat pajangan.

Ketua LSM JCW Sigit Imam Basuki ST menyayangkan teknis kerja yang dlakukan kontraktor pelaksana. Harusnya campuran itu tidak diaduk dengan cara manual seperti itu.

Padahal mesin molen sudah disiapkan namun dibiarkan tengkurap. “ Ini keterlaluan, terlebih proyek ini merupakan proyek Jasmas yang manfaatnya ditunggu masyarakat ,” katanya.

Advertisement

Kalau dikerjakan dengan cara begini, lanjut Sigit maka proyek itu tak akan berumur lama. “ Kami heran mengapa pengawas PUPR selonggar itu. Termasuk konsultan pengawas. Apa mereka tidak takut mengalami hal yang sama seperti kasus lintasan sepeda ekstrem lingkar timur,” katanya.

Atas kejadian ini, lanjut Sigit, pihakya mendesak kepada PPKom Dinas PUPR Pemkab Sidoarjo untuk lebih ketat mengawasi proyek yang dibiayai APBD. Seperti proyek Jasmas saluran air di Balongbendo “ Kalau perlu, pekerjaan pasangan yang sudah beberapa meter dibongkar saja. Ini sekaligus menjadi sok terapy kepada kontraktor pelaksana agar tidak bekerja dengan seenaknya,” tutupnya. (par/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas