Dugaan Plagiat PR I UIN, Polisi Periksa Saksi

Memontum Kota Malang — Petugas Polres Malang Kota terus melakukan penyelidikan terkait kasus plagiat buku yang diduga dilakukan oleh PR (Pembantu Rektor) 1 UIN Maliki Kota Malang DR Hm Zainudin. Seperti hanya yang terjadi pada Kamis (12/4/2018) pagi, penyidik melakukan pemeriksaan saksi yakni mantan Kabag Kepegawaian Uin Maliki, Luluk Fahrotul Luani. Tentunya Luluk diperiksa terkait buku karya Zainudin yang diduga telah memplagiat daru buku dan makalah-makalah Prof DR Imam Suprayogo.

Memontum.com, mendatangi Kampus UIN Maliki untuk konfirmasi kepada Luluk yang kini menjabat sebagai TU di Fakultas Humaniora sekitar pukul 14.30. Namun saat itu Luluk tidak ada di ruangnya. ” Tadi Bu Luluk sempat datang ke kantor namun sekarang sudahke RS karena ibunya sedang sakit,” ujar Desi, Staf TU Humaniora.

Kasat Reskrim Polres Malang Kota AKP Ambuka Yudha SIK SH, saat dikonfirmasi salah seorang wartawan membenatkan adanya pemeriksaan saksi. ” Hari ini ada saksi yang kami minta keterangan. Nantinya ada saksi-saksi lagi yang akan kami mintai keterangan,” ujar AKP Ambuka.

(baca juga : Prof Imam Suprayogo Geram, Bukunya Diplagiat )

Dari sumber di lapangan bahwa Luluk diperiksa karena pernah menerima buku tersebut. Sebab informasinya buku karya Zainudin itu setelah diperiksa oleh Prof Baharuddin kemudian diserahkan kepada Luluk bagaian kepegawaian.

Informasi yang diperoleh setelah Luluk, saksi yang akan diperiksa yakni bagian percetakan. Karena buku milik Zainudin tersebut sudah cetak sebanyak 3 kali.

(baca juga : Polresta Malang Usut Tuntas Kasus Plagiat PR I UIN Maliki )

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Independen Masyarakat Malang Raya melaporkan Pembantu Rektor I, Dr HM Zainudin MA, ke Polres Malang Kota atas dugaan melakukan plagiat.

Subaryo SH,ketua presidium Forum Independen Masyarakat Malang Raya menyebutkan bahwa ada bagian buku yang ditulis oleh Zainudin diduga mengambil tulisan Prof Dr Imam Suprayogo. Ironisnya buka tersebut dijiplak tanpa menyantumkan nama Imam Suprayogo.

Laman: 1 2