Surabaya

Emil Dardak Berbagi Pengalaman-Kesuksesan

Diterbitkan

-

Emil Dardak saat memberikan sambutan di PPK FIKOM UKWMS di ruang A301 Kampus Dinoyo

Fikom UKWMS Gelar Creative YoungNesian

Memontum Surabaya – Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (Fikom UKWMS) memiliki acara yang spesial dalam melaksanakan Pekan Pengenalan Kampus (PPK). Lewat acara bertajuk Studium Generale atau Kuliah Umum, Fikom UKWMS menghadirkan Emil E Dardak, bupati Trenggalek sekaligus wakil gubernur Jatim terpilih  sebagai narasumber.

Emil dipilih karena idenya tentang Millenial Job Center (sentra pekerjaan untuk kaum milenial, red) yang dinilai sesuai tema PPK FIKOM 2018 yakni Creative YoungNesian.  “PPK itu kan untuk anak muda, jadi kata Creative YoungNesian di sini menggambarkan anak muda Indonesia yang kreatif. Hal ini merupakan salah satu wujud penerapan nilai kreativitas yang dipegang teguh oleh Fikom UKWMS,” terang  Theresia Intan PH, S.Sos., M.I.Kom selaku Wakil Dekan I sekaligus Dosen Penanggung Jawab PPK, Kamis (9/8).

Emil E Dardak menyambut positif itikad baik Fikom UKWMS. Di ruang Auditorium 301 di lantai 3 Gedung Agustinus Kampus UKMWS Dinoyo, pemimpin dari generasi Millenial itu berbagi pengalamannya kepada sekitar 220 orang mahasiswa baruFikom UKWMS.

Advertisement
Emil Dardak berfoto bersama mahasiswa baru serta dosen Fikom UKWMS

Emil Dardak berfoto bersama mahasiswa baru serta dosen Fikom UKWMS

Ia menceritakan pengalamannya saat belajar sembari bekerja di Australia, yang kemudian dilanjutkan dengan berkarya di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebelum menjadi Bupati Trenggalek. Emil yang pernah magang di perusahaan periklanan mengungkapkan, bahwa ilmu komunikasi sangat banyak membantu dalam karirnya bahkan kini diterapkannya di dunia politik. “Ilmu komunikasi terutama bidang PR (Public Relations) banyak membantu dalam kampanye, branding, apalagi dalam menghadapi krisis pencitraan,” jelas Emil.

Bagi Emil, anak muda Indonesia harus mengerti prinsip-prinsip seperti marketing communications, di antaranya; Segmentation, Targeting and Positioning (STP) dan Produk, Place,  Promotion and Price (4P) agar dapat menjual produknya bagi para entrepreneur.

Suami Arumi Bachin ini kemudian menjelaskan ide Millenial Job Center yang kini ia akan kembangkan di Jawa Timur. Karena prinsip ekonomi masa kini telah mengenal perubahan berupa Gig Economy. Gig merupakan istilah untuk para musisi jika mereka diminta untuk “manggung”.

Gig Economy adalah keadaan ekonomi yang lebih fleksibel sehingga tidak mengharuskan pegawai bekerja sesuai dengan waktu standar, mengakibatkan perusahaan pun lebih mudah untuk merekrut tenaga lepas.  “Gig economy ini membuat anak muda kreatif bisa berkarya di mana saja dan kapan saja sehingga menjadi lebih reponsif dan fleksibel, dan masa kontraknya pun biasanya jangka pendek. Jadi Millenial Job Center akan menyediakan pekerjaan untuk tenaga lepas profesional yang bisa bekerja di perusahaan sesuai proyek yang ada dan skill yang dimiliki. Ini tak hanya bisa dimanfaatkan oleh anak muda, tapi juga para ibu rumah tangga untuk lebih produktif, sembari menjalankan peran utamanya sebagai ibu,” papar Emil kepada para mahasiswa yang diharapkan mampu bertahan dan berkarya serta bersaing dalam perkembangan industri kreatif komunikasi. (ano/ono)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas