Bondowoso

Jack Centre Perlu Belajar Lagi Agar Tidak Asbun

Diterbitkan

-

Penyerahan program jalin Matra PFK tahun 2018

Memontum Bondowoso—-Koordinator Program Feminisasi Kemiskinan (PFK) Jalin Matra Kabupaten Bondowoso, Muhlis Adi Rangkul menyayangkan pernyataan Ketua LSM Jack Centre Agus Sugiarto terkait dengan dugaan pelanggaran program PFK Jalin Matra.

Menurut Muhlis, ia tidak mempermasalahkan apabila Jack Centre ingin melaporkan program Jalin Matra ke Kejati. Bahkan, jika hendak melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun pihaknya tidak akan menghalangi. Namun yang ia sesalkan karena data yang disodorkan sama sekali tidak benar.

“Program Jalin Matra itu ada tiga lho ya. Ada PFK, ada PK2 dan ada BRTSM. Dalam pernyataan itu Jack Centre menyebut bahwa ada dugaan pelanggaran dalam program PFK Jalin Matra diesa Sumber Canting, Kecamatan Botolinggo, padahal, tahun 2017 desa Sumber Canting tidak menerima program PFK Jalin Matra. Bisa saja desa Sumber Canting itu menerima program PK2 atau BRTSM. Ya, sedikit cerdaslah sedikit dan belajar dulu agar kelihatan lebih cerdas dan tidak asal bunyi (asbun),” ujar Muhlis.


Untuk program PFK Jalin Matra, kata Muhlis memang ada 29 desa yang menerima di sejumlah desa di Kabupaten Bondowoso. Ia juga mengaku bahwa sebelum program tersebut disalurkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kejaksaan termasuk juga Polsek dimana lokasi program diberikan. Bahkan, pihaknya juga menyerahkan semua data calon penerima k Kejaksaan, kepolisian dan juga ke Inspektorat.

“Pada saat penyerahan bantuan, pihaknya juga mengandung dari Dinas PMD, mengundang Polsek, Koramil serta pihak kecamatan untuk menyaksikan bahwa Banyan itu diberikan. Ia juga memaparkan mekanisme dan anggaran dari program itu ketika hendak menyerahkan bantuan kepada seluruh pihak yang hadir saat itu,” terangnya.

Advertisement
Penyerahan program jalin Matra PFK tahun 2018

Penyerahan program jalin Matra PFK tahun 2018

Progam PFK kata Muhlis merupakan bantuan yang sasarannya adalah Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) atau lebih didominasi oleh janda. “Mereka yang berhak menerima adalah KRTP yang secara ekonomi tidak mampu. Data itu dari Propinsi Jawa Timur. Data itu juga masih dilakukan verifikasi dan dilakukan pergantian apabila tidak sesuai,” katanya.

Bantuan tersebut merupakan bantuan usaha produktif yang jika diuangkan mencapai Rp. 2,5 juta. “Bantuan itu berupa barang dimana barang itu untuk modal usaha. Kita memberikan ruang seluas-luasnya kepada krtp untuk memilih bantuan apa saja. Ada yang minta kasur karena mereka menjadi tukang pijat. Ada yang minta barang Pracangan misal beras dan lainnya. Ada yang minta sepeda untuk jualan keliling, ada juga yang minta kambing. Ada juga yang minta barang dagangan dan kambing. Jadi bisa saja kambingnya itu harganya Rp. 700.000 karena juga minta bantuan lain,” katanya.

Jadi, kata Muhlis, baiknya Jack Centre baca dulu pedumnya. Jika tidak punya, pihaknya siap memberikan pedum terkait dengan program jalin Matra.(cw1/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas