Kota Malang

Kampung Topeng Tlogowaru Dilengkapi Flying Fox

Diterbitkan

-

Sekda Kota Malang Wasto mencoba fasilitas Flaying Fox dikampung Topeng Desaku Menanti, Kelurahan Tlogowaru, Kota Malang (ist)

Memontum Kota Malang—Pemkot Malang terus berusaha mempercantik kawasan Kampung Topeng, Desaku Menanti, di Kelurahan Tlohowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Kali ini Pemkot Malang menambah sarana permainan Flaying Fox untuk wisatawan yang berkunjung ketempat itu.

Flying Fox yang terpasang di Kampung Topeng, merupakan bantuan dari bank BNI 46. Peresmian penggunaan Flaying Fox dilaksanakan Selasa (16/1/2018) pagi oleh Sekda Kota Malang Wasto. Acaranya dihadiri perwakilan Bank BNI 46, Kadinsos Kota Malang, perwakilan anggota TNI dan Polri.

Dikesempatan yang sama, Pemkot Malang membagikan 200 bibit pohon nangka dan membagikan 100 paket sembako untuk keluarga pra sejahtera di Kelurahan Tlogowaru.

“Atas nama Pemerintah Kota Malang saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Bank BNI atas perannya dalam mengembangkan Kampung Topeng agar lebih menarik bagi wisatawan,” kata Wasto.

Advertisement

Diterangkan saat ini kondisi Kampung Topeng semakin menarik. Sehingga berpeluang besar untuk mendatangkan wisatawan dari luar Kota Malang. Berikutnya saat kunjungan wisatawan meningkat. Maka kesempatan membuka usaha baru dan peluang kerja semakin terbuka.

“Saya mengimbau kepada dinas terkait untuk terus membimbing dan mendampingi serta memberikan berbagai pelatihan yang dapat mendukung pengembangan ketrampilan dan kemampuan warga binaan di Desaku Menanti,” tukasnya.

Dijelaskan pembangunan berkelanjutan merupakan agenda global yang harus diterapkan khususnya di Kota Malang. Sektor pariwisata yang masuk dalam cakupan pembangunan berkelanjutan.

Atau lebih dikenal dengan konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan. Maksudnya membangun sektor wisata yang tanggap terhadap minat wisatawan dan keterlibatan langsung masyarakat dalam pengelolaan obyek wisata yang berorientasi jangka panjang.

Advertisement

“Upaya pengembangan dan pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dilakukan harus diarahkan agar dapat memenuhi aspek ekonomi, sosial dan estetika serta dapat menjaga keutuhan dan kelestarian ekologi hingga budaya,” kata Wasto.

Berikutnya Wasto menekankan, empat prinsip dalam konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan. Empat prinsip itu yakni layak secara ekonomi dengan artian bisa memberikan nilai manfaat ekonomi pada masyarakat.

Prinsip lain yakni pembangunan wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal, berwawasan lingkungan serta dapat diterima secara sosial. (man/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas