Banyuwangi

Kasus Dugaan Korupsi Kades Bumiharjo, Makin Ricuh, Terjadi Intimidasi

Diterbitkan

-

Delapan orang yang berkumpul di balai desa Bumiharjo, sebelum melaporkan Mohamad Sholeh yang diduga memalsukan tandatangannya.

Memontum Banyuwangi— Dugaan kasus korupsi yang dilajukan oleh Kepala Desa (Kades) Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, Tupon, yang dilaporkan oleh warga Desa, pada tanggal 4 Desember 2017 lalu, kini didesa tersebut semakin ricuh. Bahkan terkait laporan warga tersebut. Bahkan ada beberapa orang mengaku diintimidasi oleh orang-orang kepercayaan Kades Tupon agar mencabut tandatangan dan disuruh melaporkan sang pelapor ke Polsek Glenmore sambil ditakut-takuti.

Seperti yang dialami Suparmin (52) warga Dusun Wonoasih, Kecamatan Glenmore. Korban intimidasi orang-orang pro Kades, Bumiharjo. Menurutnya demi kebaikan desanya dirinya siap menghadapi segala resikonya. Menurutnya, jika Kades tidak merasa melakukan tindakan yang merugikan negara, seharusnya tidak perlu takut.

Suparmin

Suparmin

“Saat itu ada orangnya Kades Tupon mendatangi saya, dan saya disuruh mengaku kalau tandatangan saya itu dipalsukan, tapi saya tidak mau, dan saya tetap mendukung orang yang melaporkan, demi kebiakan desa saya,”kata Suparmi.
Suparmi mengaku, akibat intimkdasi yang dilakukan oleh orang-orang suruhan Kades itu membuat istrinya shock.

“Saya merekam intimidasi yang dilakukan oleh orang-orang itu, dan saya akan melaporkan ke polisi,”tandas Parmin, sembari memberitahukan rekamannya ke wartawan harian pagi Memo X dan wartawan Memontum.com, Rabu (3/1/2018).

Hal serupa juga diungkapkan, Suparmin (72) warga Dusun Wonoasih, ini mengaku sempat di datangi oleh orang kepercayaan Kades, kakek yang sudah berumur dan masih gagah ini mengaku tidak takut dengan gertakan orang-orangnya Kades. Bahkan Suparmin mengaku mengjardik orang suruhan Kades tersebut.

Advertisement

“Saya tidak takut, kalau mau melaporkan saya, silahkan melaporkan, tidak usah menakut-nakuti atau mengancam saya,” kata Suparmin dengan nada agak tinggi.

Sementara, ada beberapa warga yang tadinya turut tandatangan dalam laporan dugaan korupsi Kades Bumiharjo, yang dikirim ke Kejaksaan Negeri Banyuwangi, KPK, Presiden RI, Kementrian Desa, Kejagung RI, dan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur tersebut, ada 8 (delapan) warga tiba-tiba berubah pikiran, dan mengaku tidak turut serta tandatangan.

Anehnya lagi, kedelapan warga tersebut, yang mengaku kalau tanda tangannya untuk bahan laporan itu bukan tanda tangan dirinya, namun dipalsukan. Dan siap melaporkan balik pemalsu tanda tangan di Polsek Glenmore.

Sementara, koordinator pelapor dugaan korupsi Kades Bumiharjo, Muhamad Sholeh mengaku siap dirinya dilaporkan ke Polsek Glenmore. Menurutnya, semuanya ini sudah menjadi resiko, dan akan menghadapinya.

Advertisement

“Tidak ada masalah, silahkan melaporkan, saya akan menghadapinya,” kata Mohamad Sholeh dengan tegas.

Secara terpisah, Kapolsek Glenmore, AKP Mujiono saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya membenarkan ada delapan orang warga desa Bumiharjo yang melapor ke Polsek. Menurut, AKP Mujiono, pihaknya masih belum memanggil dan memeriksa para pelapor.

“Benar, ada delapan orang warga desa Bumiharjo yang melapor, namun masih belum dimintai keterangan,”jawab Kapolsek Glenmore AKP. Mujiono. (tut/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas