Banyuwangi

Reuni MTsN Banyuwangi Gelar Safari Wisata

Diterbitkan

-

Alumni MTsN Banyuwangi angkatan tahun 1983 saat mengunjungi Tawan Wisata Alam Kawah Ijen

Memorandum Banyuwangi— Sejak lulus Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 34 tahun yang lalu, para siswa alumni tahun 1983 itu jarang ketemu, bahkan tidak tahu dimana tempat tinggalnya saat ini. Berkat kegigihan para panitia, para alumni MTsN Banyuwangi tahun 1983 bisa berkumpul kembali, dan melaksanakan reuni.

MTsN Banyuwangi angkatan tahun 1983 jumlah siswanya sebanyak 60 orang, namun yang hadir 34 saja. Kini rata-rata umur siswa angkatan tahun 1983 itu sudah tidak muda lagi, rata-rata umurnya sudah berkapala lima dan sudah berkeluarga semua bahkan sudah ada yang mempunyai cucu.

Acara reuni pun tidak digelar di sebuah gedung, namun melakukan safari wisata di berbagai tempat wisata yang ada di Banyuwangi, yang sangat kesohor di seluruh Indonesia bahkan dunia. Dua hari reuni wisata dilakukan dua hari, Selasa dan Rabu ( 2 – 3 Januari 2018) dengan dua etape, diketuai H Yasin Abdullah dan Samin, juga panitia alumni akbar MTsN angkatan 1978 – 2005.

“Temu kangen berwujud wisata yang berada di Telatah Bumi Blambangan yang sudah mendunia, diantaranya Taman Nasional ( TN) Kawah Ijen, Blue Fire, Kawah Warung, Red Island (pulau merah), Teluk Ijo, Plngkung, Rajek Wesi dan Wedi Ireng. Dan ini merupakan reuni wisata perdana alumni 83. Tetapi alumni kami merupakan alumni MTsN Banyuwangi yang axis melakukan setiap dua bulan sekali dengan ujud Qotmil Qur’an,” ucap Yasin, panggilan H Yasin Abdullah.

Advertisement

Sementara , Samin S.Pd. M. Pd, juga merasa mengaku sangat kagum dan kaget melihat perkembangan banyuwangi yang berubah luar biasa. Kotanya sangat maju dan tempat wisatanya sangat indah-indah apalagi panorama alamnya sangat fenomenal indahnya.

“Banyuwangi menjadi berubah dari infrastruktur dan wana wisata yang dulu masih perawan sekarang jadi wisata lokal, seperti Green Watudodol, Air Terjun Kembar di Kampung Anyar kecamatan Glagah,” kata Samin.

Samin mengaku sangat tidak percaya dengan kemajuan kota kelahirannya ini, dulunya Banyuwangi hanya sebagai kota transit, saat ini berubah menjadi kota jujugkan orang dari kuar kabupaten maupun manca negara.

“Saya alumni MTsN Banyuwangi, tahun 1986 meninggalkan Bumi Blambangan utk mengenyam ilmu di Perguruan tinggi, dan selanjutnya menetap di Jakarta, sejak lajang sampai menikah menempati di Jakarta Timur hingga sekarang. Tahun 2003, terakhir kunjung kampung di pelataran lingkungan Pakis, tempat saya sekolah di Banyuwangi. Kini hampir 15 tahun, kondisi serta keberadaan Banyuwangi luar biasa. Untuk ucap syukur saya dan keluarga memang Nawaitu untuk melakukan wisata dengan I love Banyuwangi, melakukan reuni wisata alumni 83. Saya dan keluarga tidak hanya puas, tapi betul – betul puas, bahkan mengucap suatu saat akan datang lagi ke Banyuwangi untuk menginjakkan kakinya ke wisata yang belum dikunjungi. Insyaallah nanti pelaksanaan reuni akbarca ikatan 1978 – 2005 di bulan April mendatang kita dengan keluarga datang lagi,” kata Samin, dengan nada bangga.

Advertisement

Reuni dikemas wisata religi bisa dilakukan tanpa jadwal, dan Qotmil Qur’an dua bulan sekali serta Peringatan Maulid Nabi se tahun sekali. Ini merupakan program alumni MTsN Banyuwangi. Serta alumni 83 dipercaya Kepala Kementrian Agama Banyuwangi sebagai Ketua alumni Akbar MTsN Banyuwangi angkatan1978 – 2005. (but/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas