Bondowoso
Konsolidasi Maha Karya PKB Sebagai Partai Rahmatan Lil Alamin
Ungkap Alasan Mengusung Dhafir – Dayat
Memontum Bondowoso — DPC PKB Bondowoso, Sabtu (23/12/2017) kemarin, membuka mata setiap orang bahwa PKB Bondowoso begitu kuat. Kekuatan itu semakin tak tertandingi saat ribuan orang mamadati kegiatan bertajuk “Konsolidasi Kader Pengerak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bondowoso” yang dihadiri ribuan kader Penggerak PKB se-Bondowoso.
Seluruh pengurus struktural PKB mulai anggota DPRD dari PKB, DPAC, DPC, maupun Banom Gemasaba, Garda Bangsa, Perempuan Bangsa, Barak Bangsa dan seluruh kader pemula memadati ruangan Ballroom Ijen View, Sabtu (23/12/2017).
Sekretaris DPC PKB, H. Tohari menjelaskan bahwa konsolidasi ini menjadi suatu kekuatan politik menjelang Pilkada 2018. “PKB Bondowoso mengusung Dafir-Dayat. Untuk itu, kita siap menggalang kekuatan bersama rakyat Bondowoso, memenangkan pasangan ini,” terangnya.
Tohari meyakini, Dafir -Dayat akan terpilih sebagai Bupati dan wakil Bupati. Hal itu dapat dilihat dari animo masyarakat serta antusiasme suara masyarakat Bondowoso yang menginginkan Dafir sebagai Bupati pilihan rakyat. “Dari hasil survei internal kami, pasangan Dafir-Dayat menempati posisi teratas,” tukasnya.
Sementara itu, wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu, (Bapilu) PKB Bondowoso, Sinol menjelaskan bahwa seandainya Pilkada digelar bulan ini, maka kemungkinan terbesarnya adalah pasangan Dafir-Dayat akan terpilih sebagai Bupati dan wakil Bupati Bondowoso. Ia kemudian memberikan beberapa alasan kenapa Dafir-Dayat akan terpilih dan kenapa harus memilih Dafir-Dayat. “Menentukan memilih calon Bupati tentu harus punya berbagai pertimbangan. Kenapa rakyat Bondowoso harus memilih Pak Dafir, ya karena adanya beberapa hal,” katanya.
Alasan pertama, kata Sinol adalah Dafir memiliki pengalaman dalam mengolah program kebijakan publik. “Sebab dia sejak 1992 sudah menjadi anggota DPRD. Kedua, pengalaman mengelola organisasi politik tak ada duanya, itu terbukti sekalipun pindah-pindah partai, beliau selalu survive. Dan yang ketiga, kemampuan dia melakukan konsolidasi baik di tingkat parlemen maupun eksekutif, untuk ukuran Bondowoso tak ada tandingannya,” kata Sinol.
Dengan demikian, lanjutnya, kapabilitas Dhafir berada pada kualifikasi tertinggi.
“Apakah kapabilitas seseorang yang tinggi dengan mudah terpilih, tentu tidak. Kita lihat bagaimana kapasitasnya, yang didalamnya menyangkut ketersediaan dana, dukungan partai dan besarnya jaringan,”urainya.
Menurut Sinol, ada banyak orang yang bisa dan mampu memimpin tapi tidak terpilih. Hal itu disebabkan salah satunya adalah karena adanya kualitas dan kapasitas tersebut. “Karena kapabilitas dan kapasitas yang baik dari calon adalah dasar dari popularitas. Akhirnya jika calon memiliki *kapabilitas, kapasitas dan popularitas* dengan kualitas baik, maka akan berujung pada *akseptabilitas* yg tinggi dari masyarakat bahwa ini calon yang pas untuk dipilih. Aku itu kan meliputi kerterimaan, kecocokan dan atau kepantasan,” tegasnya.
Kenapa harus memilih Pak Dhafir, kata Sinol karena ia menilai Dafir memiliki kapabilitas terbaik.”Mengapa Pak Dhafir akan memenangkan pilkada, karena kapasitas dan popularitas beliau berada jauh diatas yang lain,”ujarnya. (mkl/yan)