Kota Malang
LK UMM Sinergikan Budaya Seni dan Musik
Memontum Kota Malang — Sinergitas antara akademisi, masyarakat, dan komunitas di Malang Raya yang mempertemukan para budayawan asal Malang Raya, komunitas seni, mahasiswa, dan dosen, menjadi tujuan Lembaga Kebudayaan (LK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar “Silaturrahmi Budaya: Mempererat Jejaring Budaya Seni dan Musik di Malang”, di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Sabtu (20/1/2018).
Wakil Rektor I UMM, Prof. Dr. Syamsul Arifin M.Si menyatakan, budaya di Malang saat ini telah tergerus perkembangan zaman. Salah bukti kongkrit di wilayah Malang, dengan beralih fungsinya lahan-lahan hijau menjadi café, ruko, maupun tempat kongkow.
“Semoga acara silaturrahmi ini dapat menghasilkan satu perspektif yang bisa dikontribusikan, sebab UMM terbuka pada budaya. Muhammadiyah sebagai payung dari UMM ini tidak anti budaya, tidak tabu dengan budaya. Mubah, boleh-boleh saja,” ungkap Syamsul.
Hadir sebagai pemateri dalam silaturahmi budaya tersebut, diantaranya penggagas Kampung Cempluk Malang Redy Eko Prasetyo, Kepala LK Dr Daroe Iswatiningsih MSi, dan Ketua Museum Musik Indonesia Hengki Herwanto.
Dalam kesempatan tersebut, Redy mengupas sejarah berdirinya Kampung Cempluk. Selain itu, Redy juga mengulas tentang keberadaan masyarakat kampung dan anekdot kampungan di masyarakat. Menurutnya, Kampung adalah suatu hal yang berbeda dan istimewa. Sebab Kampung dan masyarakat di dalamnya merupakan lumbung sebuah ide.
“Jika lumbung ide tersebut dikelola dengan baik, maka hasil nyatanya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, contohnya seperti Kampung Budaya Cempluk. Untuk itu, kampung harus kita geliatkan secara produktif,” ungkap Redy. (rhd/yan)