Pemerintahan

Museum Pendjara Lowokwaroe, Saksi Sejarah Hamid Rusdi hingga Koesni Kasdut

Diterbitkan

-

Salah satu foto yang berada di Museum. Yakni foto Koesni Kasdut penjahat di era tahun 70 an yang telah dihukum mati. (Gie)
Salah satu foto yang berada di Museum. Yakni foto Koesni Kasdut penjahat di era tahun 70 an yang telah dihukum mati. (Gie)

Memontum Kota Malang – Satu lagi inovasi muncul di Lapas Klas 1 Malang/LP Lowokwaru. Kali ini mereka mencatat sejarah baru sebagai satu satunya Lapas yang memiliki museum. Yakni Museum Pendjara Lowokwaroe. Museum ini berada di bekas tandon air yang berada pojok halaman dalam Lapas. Bangunan tandon air ini ini juga memiliki sejarah karena dibangun sejak Tahun 1918.

Museum Pendjara Lowkwaroe resmi dibuka Selasa (16/6/2020) pukul 09.00 oleh Kakanwil Kemenkumham Jatim Krismono Bc.iP SH MH, Sekretaris Inspektorat Jenderal Kemenkumham Drs. Tholib, SH., MH dan Kalapas Klas 1 Malang Anak Agung Gde Krisna A.md. IP,.S.H,. M.Si.

Perlu diketahui bahwa Museum Pendjara Lowokwaroe ini berada di icon sebuah bangunan tandon air yang dibangun pada Tahun 1918. Bangunan ini telah mengalami pergantian tiga masa, yakni belanda, jepang dan masa kemerdekaan.
Pada saat masa Jepang tempat ini digunakan sebagai tempat penampungan para pejuang kemerdekaan untuk diinterogasi.

Dan pada saat Belanda kembali memasuki Malang pada agresi militer pertama, tepatnya tahun 1947 tempat ini adalah salah satu dari sekian banyak bangunan peninggalan Belanda di kota Malang yang masih berdiri.

Advertisement

Museum ini berisi barang-barang sarat akan nilai sejarah, mulai dari mobil yang pada saat itu berguna untuk mutasi dan memindah hunian para narapidana, sepeda onthel yang digunakan sipir untuk patroli serta inspeksi di area dalam lapas, alat tenun bukan mesin, hingga mesin jahit jaman dahulu yang dipergunakan untuk memberi keterampilan para narapidana, serta barang dan foto-foto peninggalan yang sangat akan nilai sejarah.

Kalapas Klas 1 Malang Anak Agung Gde Krisna bahwa peresmian Museum Pendjara Lowokwaroe ini akan menjadi tonggak sejarah.

” Barang-barang bersejarah ini kami temukan di Lapas Klas 1 Malang. Satu persatu kami kumpulkan akhirnya keluarlah ide sebuah museum. Ada mobil Daihatsu. Kami mendapat informasi pahlawan dari Malang, Hamid Rusdi dulunya pernah menjadi sopir sipir. Kalau mobil ini memang benar pernah digunakan Hamid Rusdi maka akan luar biasa. Kami akan cari sejarahnya lebih dalam lagi. Untuk nama museum ini yang memberikan adalah Pak Kakanwil Kemenkumham Jatim,” ujar Anak Agung.

Kakanwil Kemenkumham Jatim Krismono mengapresiasi kebwradaa museum ini. “Kami mengpresiasi. Adanya museum ini adalah ide yang sangat cemerlang. Karena kita ini jangan sampai melupakan sejarah. Saat kita masuk ke Lapas Klas 1 Malang bisa tahu dulu sejarahnya seperti ini. Barang-barang oeningfalan belanda yang masih terawat dengan baik. Semoga ini bisa menjadi wahana edukuasi mungkin anak-anak sekolah yang ingin melihat kesini juga bisa. Terbuka untuk umum dan juga pembesuk,” ujar Krismono.

Advertisement

Krismono menyebut bahwa Museum ini adalah satu-satunya di Indonesia yang berada di dalam Lapas. “Lokasi yang dipergunakan museum ini dibuat Tahun 1918. Sejarahnya dulu ini adalah dapur yang di bagian atas nya ada tandon air. Lapas Klas 1 Malang ini gudangnya prestasi,” ujar Krismono. (gie/yan)

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas