Kabupaten Malang

Pangkalan TNI AU Malang Gelar Program Bhineka Eka Bhakti

Diterbitkan

-

TERLATIH : Salah Satu Kemampuan TNI Terlatih. (Ist)
Memontum-Malang–Sekitar 516 taruna dan taruni tingkat 1 dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengunjungi Lanud Abdulrachman Saleh, Pakis, Kabupaten Malang, Senin (7/1/2019)siang  Mereka tengah melaksanakan program Bhineka Eka Bhakti (BEB).
Tak  hanya berkunjung, namun para tentara muda ini juga menyaksikan beragam kemampuan yang dimiliki oleh pasukan terlatih TNI AU. Baik dari Paskhas, Batalyon Komandan (Yonko) 464 dan anggota Lanud Abdulrachman Saleh dari berbagai skadron.
Kemampuan  itu ditunjukkan dalam demo pertahanan udara. Demo udara ini melibatkan alat  utama sistem pertahanan (alutsista) yang dimiliki oleh Lanud Abdulrachman Saleh. Mulai dari pesawat tempur Super Tucano, Cassa 212 dan Hercules C130.
Demo pertahanan udara diawali dengan kemampuan pesawat tempur Super Tucano terbang di ketinggian ribuan feet dengan kecepatan ratusan knot. Diasumsikan, dua pesawat tempur itu tengah melakukan operasi bantuan udara. Pangkalan udara tengah diduduki oleh musuh.
Dua bom ditembakkan dari pesawat tempur. Boom! tepat sasaran. Cendawan api terlihat sesaat kemudian berganti dengan asap hitam mengepul.

Kemudian, di atas, terbang pesawat Hercules yang membawa 25 penerjun handal. Mereka melakukan terbang HAHO, dengan ketinggian 20 ribu feet. Tujuannya sama, membantu operasi udara.

Para penerjun dapat mendarat sempurna di titik landing secara presisi. Tidak melenceng dari titik yang ditentukan. Ratusan taruna dan taruni berdecak kagum dan bertepuk tangan menyaksikan pemandangan itu.
Belum usai ketakjuban, muncul pesawat angkut ringan Cassa 212 yang diasumsikan membawa bantuan bagi para korban perang. Pesawat Cassa merupakan salah satu alutsista yang diparkir di Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh.
Siang yang terik tiba-tiba saja dikejutkan dengan kemunculan sekelompok orang.  Mereka membawa senjata laras panjang dan melakukan penembakan ke segala penjuru.
Jelas saja orang yang ada di lapangan tersebut kocar-kacir. Bahkan, pasukan bersenjata yang diasumsikan sebagai teroris itu sempat menyandera dua taruna.
Tak lama, muncul pasukan TNI AU berseragam yang membekukan musuh dengan cepat. Aksi baku hantam dan pelemparan ‘bom’ tak dapat dielakkan.
Beruntung teroris dapat dilumpuhkan hanya dalam waktu 10 menit. Pasukan teroris yang tersisa juga berhasil ditangani dengan anjing terlatih dari TNI AU.
Serangkaian simulasi itu juga menampilkan kesiap siagaan personel dalam menangani korban perang. Termasuk membawa satu unit ambulance dan dua motor trail dalam Hercules.
Direktur Pengkajian dan Pengembangan Akademi TNI Mayjen TNI Sudarmono menjelaskan, para taruna dan taruni akan diajak berkunjung ke tiga matra TNI. Baik AU, AL dan AD. “Besok juga ada kunjungan di matra lainnya,” kata Sudarmono, usai demo pertahanan udara.
Dijelaskan,tujuan kegiatan ini, agar para taruna tingkat 1 mengenal operasi militer dengan baik. Baik dari matra darat, laut dan udara.”Kami berikan pembekalan kepada mereka. Sehingga mereka sudah tahu sejak awal,” tegas dia.
Sementara, Danlanud Abdulrachman Saleh Marsma TNI Andi Wijaya menjelaskan, skenario yang disajikan adalah kemampuan operasi militer. Termasuk penerjunan dan pembebasan sandra.” Juga  disajikan kemampuan untuk perebutan pangkalan,” kata Andi. (sur/oso)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas