Kota Malang

Peradi Siap Kawal Aremania Secara Hukum

Diterbitkan

-

Peradi Siap Kawal Aremania Secara Hukum

“Dalam hal ini, steward dinilai bertindak arogan dalam mengamankan situasi. Terlebih, kepolisian sampai melakukan penembakan gas air mata di tribun selatan sehingga menimbulkan korban panik dan luka. Karena itu, kami mendesak pihak panpel dan kepolisian bertanggung jawab penuh, serta melakukan klarifikasi terbuka dan investigasi kejadian tersebut. Insiden ini tidak boleh terjadi lagi di kemudian hari,” tegasnya.

Yayan menambahkan, pihaknya akan mendampingi Aremania agar tidak ada hal-hal yang tak diinginkan dari pihak lain. Pihaknya memberikan batasan waktu hingga 2 minggu kepada manajemen dan kepolisian. Selain itu, mendorong panpel untuk memperbaiki regulasi tiket yang menyertakan asuransi. “Ini tidak hanya evaluasi di Malang, tapi juga akan menjadi evaluasi dan pembelajaran semua stakeholder sepakbola di Indonesia,” tandasnya.

Aremania menemukan bukti selongsong bekas gas air mata di atas tribun selatan. Patut diduga tembakan gas air mata menyasar ke arah tribun selatan. Sementara kericuhan terjadi di lapangan yang diawali dari settleban. “Kenapa harus ditembakkan ke tribun? Karena disana ada anak-anak dan wanita, yang tak ada keberanian turun ke lapangan melewati gorong-gorong di bawah. Ini tentang nyawa, harus ada tanggung jawab dan pembenahan yang lebih baik,” sesal Totok Kacong, yang didapuk menjadi jubir mewakili Aremania.

Meski dari hasil pertemuan sebelumnya, korban akan ditanggung manajemen sepenuhnya, baik yang meninggal, cacat, atau cedera. Namun, hal ini diduga belum tentu sepenuhnya bisa diterima semua pihak, khususnya pihak korban dan keluarga. Tentunya, upaya Aremania dan Peradi ini sebagai bentuk pembenahan manajemen sepakbola dalam menjamin keamanan dan kenyamanan supporternya. (rhd/yan)

Advertisement

Laman: 1 2

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas