Kota Malang

Politeknik se-Indonesia Unjuk Gigi dalam Polytexpo 2018

Diterbitkan

-

Direktur Pembelajaran Dirjen Belmawa Kemenristekdikti, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP didampingi para undangan, melakukan finger scan sebagai tanda pembukaan Polytexpo 2018. (rhd)

Memontum Kota Malang—Dirjen Belmawa Kemenristekdikti melalui Polytechnic Educational Development Project (PEDP) berupaya menyiapkan generasi penerus bangsa yang siap menghadapi revolusi industri 4.0. Salah satu upayanya yaitu menggelar Polytechnic Expo (Polytexpo) 2018
bertemakan Polytechnic for Industry 4.0, di Graha Polinema, Kota Malang, Senin-Rabu (3-5/11/2018). Dalam Polytexpo, digelar rangkaian acara International Polytechnic, Conference, Seminar, and Exhibition (Politeknik Internasional, Konferensi, Seminar, dan Pameran, red).

Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP meninjau stand pameran produk unggulan Politeknik se-Indonesia. (rhd)

Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP meninjau stand pameran produk unggulan Politeknik se-Indonesia. (rhd)

Direktur Pembelajaran Dirjen Belmawa Kemenristekdikti, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP mengatakan, kegiatan besar ini merupakan kerjasama antara Kemenristekdikti RI dengan Asia Development Bank (ADB) dan Pemerintah Canada. Kerjasama ini bergerak di bidang peningkatan kualitas keluaran pendidikan Politeknik agar sesuai dengan kebutuhan pasar. “Tujuannya menyiapkan lulusan Politeknik untuk memenuhi tuntutan revolusi industri 4.0 yang berbasis teknologi dan ekonomi kreatif,” jelas Paris, sapaan akrabnya, dalam sambutannya.

Peluncuran buku Reformasi Politeknik Pasti Hebat. (rhd)

Peluncuran buku Reformasi Politeknik Pasti Hebat. (rhd)

Paris mengatakan PEDP dalam persiapan ini memiliki strategi, yakni peningkatan mutu dan relevansi sistem pendidikan, peningkatan akses kerjasama dan kesempatan untuk masuk ke dalam pendidikan politeknik, keterlibatan pihak swasta dalam memperbaiki daya saing lulusan. Proyek ini diimplementasikan melalui 2 mekanisme hibah, yaitu hibah penugasan kepada 13 Politeknik Negeri, dan hibah kompetisi kepada 27 Politeknik Negeri dan Swasta. “Ada 34 Politeknik yang mendapat dana hibah PEDP. Hampir semua politeknik itu, saat ini sudah mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK),” terang Paris.

 Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP, didampingi Drs Awan Setiawan, MM, dan Rudi van Dael, bersama pemateri dan undangan lainnya. (rhd)

Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP, didampingi Drs Awan Setiawan, MM, dan Rudi van Dael, bersama pemateri dan undangan lainnya. (rhd)

PEDP juga menyiapkan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk memberikan pengakuan terhadap capaian pembelajaran seseorang baik melalui pendidikan formal, non-formal, dan informal, sehingga  dapat melanjutkan studi atau menerima sertifikasi yang setara dengan pengalamannya.

Sementara itu, Senior Social Sector Spesialis ADB, Rudi van Dael menyebutkan, Indonesia membutuhkan lebih banyak lulusan terbaik Politeknik yang sesuai bidangnya. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi baru seperti big data, artificial intellegence, dan internet of think akan mendorong tranformasi ekonomi, menciptakan industri baru, serta mewujudkan kualitas dan efisiensi pekerjaan yang lebih baik. “Peluang di depan masih terbuka lebar. ADB berbangga dapat mendukung pengembangan keterampilan tinggi dalam pendidikan Politeknik,” ungkap Rudi.

Rudi menambahkan, lulusan Politeknik tak harus menguasai bidang yang ada. Sebab minimal 10 persen bidang yang ada harus over kualifikasi. Dengan pola pikir dan pendidikan kognitif, mahasiswa dituntut berpikir kritis, sehingga mahasiswa dapat menciptakan bidang baru dan peluang baru. “Dosen politeknik haruslah pilihan, untuk menciptakan lulusan terbaik. Berikan pengembangan dan timbul rasa keingintahuan. Berikan tanggungjawab. Kalau mau, ambil kesempatan berubah. Kalau tidak, akan diambil yang lain,” tukas Rudi.

Sementara itu, Direktur Polinema Drs Awan Setiawan, MM mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Kemenristekdikti melalui PEDP sebagai tuan rumah. Melalui bantuan hibah ADB, pemerintah memajukan Politeknik di Indonesia agar nantinya sebagai contoh bagi Politeknik lainnya. Bentuknya dipamerkan di Polytechnic Expo. “Terimakasih kami ditunjuk sebagai tuan rumah Polytechnic Education Development Project (PEDP) dalam Polytexpo 2018 ini. Ada banyak produk yang dihasilkan Politeknik melalui Teaching Factory. Dimana hasilnya sebagai sumber pendanaan, sehingga Politeknik tidak hanya mengandalkan UKT dalam riset dan penelitian. Pun hibah yang diberikan akan sangat bermanfaat sekali,” jelas Awan, didampingi Ketua Senat Polinema Ir Tundung Subali Padma, MT.

Advertisement

Selain menggelar pameran Politeknik, Polytexpo 2018 juga menghadirkan pemateri dari industri internasional diantaranya Program Manager of Amazon Web Service Shang Gao, Schneider Elektrik Indonesia Aswita Wulan Saragih, PT Festo Safri Susanto, dan Sales Director Far East Asia Pasific Region Leslie Andrew Twine, serta lainnya. (rhd/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas