Kota Malang

Ribuan Camaba Serbu Tes Masuk UMM

Diterbitkan

-

SERIUS : Peserta serius mengerjakan soal tes, berharap lulus ujian seleksi UMM. (rhd)

Gelombang 1 didominasi camaba kedokteran

Memontum Kota Malang – Nama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi ikonik kampus swasta terbesar di Kota Malang. Tak ayal, sekitar 2.600-an calon mahasiswa baru (camaba) UMM berambisi menjadi bagian civitas akademika Kampus Putih, dengan mengikuti tes seleksi jalur reguler gelombang 1 tingkat Strata 1 (S1) dan diploma. Ujian berlangsung di lingkungan Kampus III UMM, yakni di Gedung Kuliah Bersama (GKB) I hingga IV, dan Gedung Auditorium BAU UMM, Sabtu (11/5/2019).

Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UMM, Dr. Saiman, M.Si, menyatakan, peminat terbesar tahun ini masih dikuasai camaba Fakultas Kedokteran, diikuti Teknik Informatika, Psikologi, Ekonomi, dan lainnya. Sementara pagu penerimaan gelombang 1 sekitar 20-25 persen dari kuota 7.000-an camaba. Sementara gelombang 2 dan 3 sekitar 25-35 persen. Nantinya pada tes gelombang 3, seleksi fakultas kedokteran dan beberapa prodi yang telah memenuhi kuota, akan ditiadakan.

Pemeriksaan peserta tes oleh pihak keamanan. (ist)

Pemeriksaan peserta tes oleh pihak keamanan. (ist)

“Pendaftar terbesar dari Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya. Nantinya, akan diumumkan 18/5/2019, dan daftar ulang 18-27/5/2019. Fakultas Kedokteran masih prodi favorit sekitar 850 peserta. Untuk mengantisipasi kecurangan, UMM mengerahkan petugas dari pihak kepolisian dan keamanan internal. Hal ini untuk menghindari praktik perjokian dengan melakukan penggeledahan ke tiap kelas, khususnya Fakultas Kedokteran,” jelas Saiman, sembari menambahkan sanksi hukum akan dikenakan kepada peserta curang.

Sementara itu, Rektor UMM Dr. H. Fauzan, M.Pd, menjanjikan tes masuk gelombang 3 akan menggunakan sistem Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagaimana perkembangan saat ini. Selain itu, juga mengantisipasi kecurangan pada saat tes ujian, khususnya praktik perjokian di jurusan-jurusan yang populer.

“Ini tahun terakhir UMM melaksanakan ujian tes masuk menggunakan cara konvensional (tulis, red). Nantinya akan menggunakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Rencananya, akan dibagi beberapa sesi menyesuaikan empat ratus komputer yang ada. Diusahakan akan bertambah,” jelas Fauzan.

Advertisement

Fauzan menambahkan, UMM berupaya mencari input mahasiswa berkualitas baik dan jujur. Sehingga beragam upaya kecurangan harus diminimalisir dan ditiadakan.

“Jangan sampai anak yang seharusnya memiliki kemampuan dan kesempatan untuk bisa diterima, justru akhirnya dikalahkan dengan orang-orang yang menggunakan jasa joki. Hal semacam ini yang tidak kita inginkan,” tandasnya.

Secara terpisah, Kanit Sidik IV Polres Malang, Iptu Sutiyo, mengaku kerjasama penanggulangan praktik joki ini merupakan tahun ke-7. Upaya lebih diperketat seiring perkembangan alat Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) semakin canggih, agar upaya penggunaan ITE untuk mentransfer dokumen dua arah (joki-peserta) dapat dicegah.

“Kami melibatkan jajaran Polresta Malang dan Polres Malang. Ada sekitar 17 anggota Polisi Laki-laki (Polki) untuk memeriksa peserta pria, dan Polisi Wanita (Polwan) untuk memeriksa peserta wanita. Alhamdulillah, kali ini tidak ada temuan,” tandas Tiyo. (adn/yan)

Advertisement

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas