Trenggalek

Satlantas Polres Trenggalek Ajak Masyarakat Tertib Lalulintas si Acara Kirap Budaya

Diterbitkan

-

Salah satu pertunjukan kirap budaya oleh salah satu anggota Satlantas Polres Trenggalek

Memontum Trenggalek—-Satuan Lalulintas Polres Trenggalek manfaatkan kegiatan Kirab Budaya yang bersamaan dengan Car Free Day (CFD) untuk mensosialisasikan tertib berlalulintas.

Menggunakan pakaian tradisional, beberapa personel Satlantas tampak membagikan brosur kepada sejumlah pengunjung yang memadati tenda di tengah Alun – Alun Trenggalek. Uniknya, disebelah barat panggung utama disediakan photo booth lengkap dengan asesoris unik berwarna biru cerah yang bertujuan untuk menarik masyarakat.

Salah satu pertunjukan kirap budaya oleh salah satu anggota Satlantas Polres Trenggalek

Salah satu pertunjukan kirap budaya oleh salah satu anggota Satlantas Polres Trenggalek

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kasat Lantas Polres Trenggalek AKP Ricky Tri Dharma mengatakan, sejak tanggal 26 hingga 9 Maret kemarin, Polres Trenggalek menggelar Operasi Patuh Semeru 2018.

“Kebetulan sejak tanggal 26 April hingga 9 Maret 2018, Polres Trenggalek melaksanakan operasi Patuh Semeru 2018. Jadi kita kemas sedemikian rupa sehingga masyarakat yang hadir bisa mendapatkan hiburan sekaligus edukasi tertib berlalu lintas, ” ucap Ricky, Minggu (29/04/2018).

Pada kesempatan tersebut, terlihat para Polisi Cilik (Pocil) binaan Satlantas yang pernah meraih juara dalam lomba Pocil tingkat Polda Jatim memamerkan gerakan baris berbasis yang diikuti beberapa lagu yang hits saat ini.

Advertisement

Gerakan baris berbaris para Pocil yang patah-patah dan atraktif sangat memukau pengunjung yang hadir. Tepuk tangan pun terus menggema dalam 10 menit penampilan mereka. Bahkan Ibu Mala Didit BWS yang juga Ketua Cabang Bhayangkari Trenggalek sampai turun dan mengalungkan bunga kepada salah satu perwakilan Pocil.

Selain itu, Polwan Satlantas yakni Bripda Dyah Ayu, Bripda hanifah dan Bripda Mayla juga turut memamerkan keahliannya mensosialisasikan tertib berlalulintas menggunakan bahasa isyarat. Kemampuan bahasa isyarat memang menjadi salah satu kompetensi baru yang wajib dimiliki oleh jajaran Satlantas. Tujuannya, untuk membantu masyarakat difabel saat mengalami kesulitan di jalan raya.

“Kita coba memberikan warna dan pendekatan baru kepada masyarakat di Trenggalek. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan tertib berlalulintas bisa menjadi budaya masyarakat Trenggalek, ” pungkasnya. (mil/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas