Kota Malang

Sutiaji Unggul Respon Like dan Komen Warganet di Medsos

Diterbitkan

-

Sutiaji Unggul Respon Like dan Komen Warganet di Medsos

Memontum Kota Malang — Media sosial merupakan salah satu wadah seseorang atau institusi dalam upaya berpromosi, salah satunya para calon yang terlibat dalam Pilkada sebagai upaya mendongkrak popularitas mereka agar lebih dikenal masyarakat melalui kegiatan, program, kepedulian, dan aktivitas lainnya, melalui branding media sosial.

Tak hanya kaum muda yang lebih mendominasi pemilik akun medsos aktif, namun hampir semua segmen yang memiliki akun medsos, khususnya Instagram dan Twitter sebagai akun medsos populer. Reaksi warganet (netizen) melalui like, komen, share, dan taggar menjadi parameter masing-masing Cawali atas unggahannya.

Sutiaji. (rhd)

Sutiaji. (rhd)

“Untuk calon dari kota Malang, sengaja kami mengambil sampel calon Walikota dari tiap paslon. Dari ketiganya, akun instagram dan Twitter Ya’qud Ananda Gudban (IG @nandagudban dan Twitter @nanda_gudban) dan Sutiaji (IG @sutiajisae dan Twitter @Sutiaj1) merupakan akun pribadi, sedangkan Moch Anton (IG @abahantoncenter dan Twitter @AbahAntonCenter ) merupakan akun dari tim sukses,” jelas Nasrullah, pengurus Rumah Keadilan, saat memaparkan Pemantauan Pilkada Kota Malang 2018 via Medsos : Inventarisasi, Klasifikasi, dan Analisis Medsos Cawali Malang, kepada awak media.

Pantauan dilakukan dalam 2 periode, yaitu sebelum resmi mendaftarkan diri pada 1 November 2017 hingga 9 Januari 2018; dan setelah resmi mendaftar dan ditetapkan pada 10 Januari hingga 28 Februari 2018. Dilakukan dengan cara mengumpulkan, menginventarisasi, dan mengolah data di akun medsos Cawali. “Memang ada perbedaan pada kedua periode tersebut. Sengaja kami mengambil akun yang dimiliki ketiganya. Twitter lebih kritis dan politis, namun instagram lebih soft, lebih support ke aktivitas sehari-hari. Sementara akun lainnya, seperti FB, Line, dan lainnya, tidak semua calon punya. Bahkan ada akun FB yang dimiliki salah satu calon tiba-tiba raib, karena di hack,” jelas M Najih, pengurus lainnya.

Najih menjelaskan, maksud dan tujuan analisis medsos masing-masing Cawali ini adalah untuk mengetahui grafik peningkatan penggunaan medsos oleh masing-masing Cawali; mengetahui grafik peningkatan respon dan impresi netizen terhadap unggahan/postingan masing-masing Cawali; mengetahui apa saja isu-isu yang sedang beredar di medsos terkait masing-masing Cawali; dan mengetahui isu negatif/hatespeech/hoax/sara terkait masing-masing Cawali.

Advertisement

Laman: 1 2

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas