Kota Batu

Tandur Banyu, Terselip Wujudkan Kesadaran Warga Kota Batu

Diterbitkan

-

Beberapa Kegiatan Tandur Banyu di Desa Junrejo

Memontum Kota Batu—-Lima ratus peserta dari berbagai kalangan komunitas pecinta alam Kota Batu maupun luar Kota Batu antusias lakukan penanaman pohon dan bersih-bersih sampah dalam kegiatan konservasi daerah sumber mata air yang ada di Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo. Total ada empat titik mata air hari ini Minggu (1/4/2018) tak luput direboisasi.

Empat titik tersebut diantaranya, Tanah bengkok eks pasar wisata dua titik kemudian Sumber Air Junwatu, Punden Jeding dan Sumber Dok Rejoso. Acara yang diberi nama Tandur Banyu ini diharapkan bisa memupuk kesadaran masyarakat.


Menurut Andi Faisal Kepala Desa Junrejo tujuan reboisasi dan pembersihan sampaglh yang dilaksanakan hari ini untuk menyelamatkan sumber mata air. Dikhawatirkan jika tidak diperdulikan akan menggangu ekosistem dan produksi air yang dipergunakan untuk masyarakat luas.

“Terpenting kegiatan ini untuk membangun kesadaran masyarakat serta tanggung jawab penyelamatan sumber mata air, bukan hanya tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup, tapi semua mayarakat harus memiliki tanggung jawab sama dalam hal menyelamatakan mata air, ” kata Faisal usai kegiatan.


Dalam acara itu kata Andi Faisal, tanaman pohon dan bersih-bersih sampah juga diikuti  Walikota Batu Dewanti Rumpoko, Arif As Sidiq kepala Dinas lingkungan hidup,  Camat Junrejo M Adhim, Kapolsek Junrejo dan  Danramil Junrejo.

Selanjutnya beberapa komunitas yang terlibat diantaranya komunitas pecinta lingkungan Sabers Pungli Kota Batu, komunitas pecinta lingkungan dari Banyuwangi dan Jember dan juga ada komunitas Gus durian, Kaliwatu, Ad Award, BPD Junrejo, Pemuda Pancasila, Tagana, Karang Taruna, Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Lingkungan dan BPBD Kota Batu.

Advertisement

“Semua antusias bersama-sama kerja bakti tanam pohon dan bersih-bersih sampah yang berada disekitar sumber mata air, “tandas Faisal.

Dewanti Rumpoko Wali Kota Batu menuturkan kebersihan dan kelestarian alam di Kota Batu wajib dijaga bersama-sama. Bukan hanya tanggung jawab Pemkot Batu saja, akan tetapi harus melibatkan semua pihak. Mulai pemerintah, masyarakat serta komunitas yanh ada.

“Paling penting memang menumbuhkan kesadaran masyarakat arti kebersihan dan kelestarian alam. Dengan begitu dipastikan Kota Batu akan selalu terjaga. Bersih, asri dan sejuk itu harapan kita semua, ” ungkap Dewanti singkat.

Sebelum satu hari dilakukan tanam pohon, sebagaian peserta mengikuti talkshow tandur banyu  pengelolahan dan pemanfaatan air di desa junrejo, Penataan kawasan sumber mata air  alas plumpungan  serta gerakan menabung air  di kampong 3 G yaitu Glintung Go green  kota Batu dengan nara sumber Bambang Irianto tokoh pecinta lingkungan asal Kecamatan Bumiaji.

Advertisement

Talk show tandur bayu  arkeologi lingkungan  di kota batu dan sekitarnya dengan menghadirkan nara sumber  dari akademisi Dwi Cahyono , ahli sejarah dan arkelogi, peluang dan ancaman  pengelolahan sumberdaya alam  ditengah arus global  disampaikan oleh Raymont  valant Direktur utama Perum jasa tirta. (lih/nay)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas