Surabaya

Terbang ke Bangkok, Mahasiswa UM Surabaya Bawa Pulang Medali Emas

Diterbitkan

-

Terbang ke Bangkok, Mahasiswa UM Surabaya Bawa Pulang Medali Emas

Selain karya inovasi yang mereka raih, Sukadiono juga patut berbangga, lantaran inovasi mahasiswanya itu tidak berdasarkan basic progam studi fakultas. Menurutnya ini adalah sebuah difrensiasi kampus yang tidak mempunyai progam studi pertanian tetapi bisa menghasilkan karya-karya yang terkait dengan sektor agraria.

Ia menambahkan disitulah letak kelebihan tambahan inovasi antara kolaborasi mahasiswa FT dan FIK tersebut. Masih menurut Sukadiono,dengan hasil itu pula sebuah karya bisa dimanfaatkan bukan hanya untuk manusia melainkan juga untuk makhluk hidup yang lain termasuk tumbuhan.

“Ini defrensiasi sebuah kampus, bagaimana mungkin orang yang tidak pernah diajari tentang pertanian tetap bisa menghasilkan inovasi karya dari basic pertanian,” pungkasnya.

Sementara itu, Koordinator mahasiswa Ghais Qurniawan membeberkan kesulitan selama menciptakan inovasnya tersebut.

Advertisement

Ghais sapaan lekatnya mengaku kesulitan dari riset yang terletak pada lampu LED yang ada dipasaran. Karena menurutnya tidak semua lampu mempunyai kemampuan untuk bisa menumbuhkan tanaman.

“Kedua kita juga kesulitan riset di kesehatannya, maka dari itu kami dari teknik menggandeng anak (fakultas) kesehatan apakah benar sinar lampu ini sehat atau malah merusak efek sampingnya. Kemudian untuk pendanaan pemberian lahan riset, saya kira kampus sudah mensupport banyak. Kendala juga di wkatu karena saya semdiri masih bekerja,” ungkapnya.

Laman: 1 2 3

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas