Kota Malang

Tiga Pembunuh Kejam Pasang Wajah Melas, Didakwa Pembunuhan Berencana

Diterbitkan

-

Tiga Pembunuh Kejam Pasang Wajah Melas, Didakwa Pembunuhan Berencana

Para pelaku ini 2 diantaranya masih terikat hubungan darah. Ida adalah adik dari Mas’ud, sedangkan SFS adalah adik dari Fanny. Lebih mengejutkan lagi, ide pembunuhan ini adalah DNS, bocah bawah umur sahabat dari SFS.
Kapolres Malang Kota AKBP Dr Hoiruddin Hasibuan SH MH menjelaskan bahwa kejadian ini bermula dari Zainuddin, meminjam HP Advan milik Ida, mantan pacarnya.

“HP itu kemudian digadaikan oleh korban. Malam itu sebelum kejadian para pelaku meminta HP tersebut kepada korban. Mereka meminta tebusan sebesar Rp 400 ribu sebagai pengganti HP. Namun ternyata tidak ada titik temu karena korban hanya bersedia memberi uang Rp 100 ribu,” ujar AKBP Hoiruddin.

Nego di kawasan Rampal tidak ada titik temu. Mereka kemudian bergeser ke Vellodrom dan kemudian bergeser ke pinggir sungai Rolax. Para pelaku ini kemudian menyusun rencana bagaimana caranya korban bisa menganti uang HP sebesar Rp 400 ribu. Saat itulah terbesit ide dari dari DNS untuk menghabisi nyawa Zainuddin. Dari ide inilah Fanny kemudian pulang mengambil satu parang ujung runcing dan 2 pisau.

Setelah itu Fanny kembali ke lokasi hingga pembunuhan itu terjadi. Rabu (30/8/2017) sekitar pukul 04.00, eksekusi dilakukan. Fanny menendang tubuh Zainuddin sambil membacokan parang. Ada beberapa luka bacok dibagian tangan Zainuddin hingga darahnya berceceran. Setelah beberapa meter, mereka kembali menangkap Zainuddin.

Advertisement

Saat itu Zainuddin masih sempat meminta maaf kepada Fanny. Namun dia malah ditendang dan kembali dibacok. Zainuddin kemudian berlari hingga tersungkur di lokasi. Zainuddin kembali dipukuli dengan bambu dan kayu bahkan juga dengan parang. Karena Zainuddin tetap hidup, tangannya kemudian diikat dengan menggunakan sabuk milik Mas’ud. Karena tak juga mati, Fanny kemudian menyuruh Taufik untuk melepas celana dan celana dalam Zainuddin. Celana dan celana dalam itu kemudian dibuang di sungai.

“Bacok, nanti saya yang tanggung jawab,” ujar Fanny saat menyuruh Taufik sambil menyerahkan parangnya. Setelah mendapatkan parang tersebut, Taufik langsung menebaskan parangke leher Zainuddin. Untuk memastikan korbannya meninggal, Taufik kemudian menancapkan parangnya tepat di leher tengah korban hingga dipastikan sudah tak bernyawa. (gie/yan)

Laman: 1 2

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas