Pasuruan

Tingginya Permintaan Pasar, Angkat Perekonomian Petani Mangga Klonal

Diterbitkan

-

Tingginya Permintaan Pasar, Angkat Perekonomian Petani Mangga Klonal

“Resikonya memang tinggi, kalau sampai terlalu banyak dalam menggunakannya, maka pertumbuhan bunga atau buah akan tidak maksimal, bahkan bisa menyebabkan pohon mati karena kebanyakan. Karenanya harus sesuai takaran akan penggunaannya. Kalau kurang yang tidak maksimal dan kalau berlebihan tak bagus,” beber dia.

Santoso lantas mencontohkan, penggunaan paclobutrazol cukup 10 mililiter untuk satu pohon. Selain itu, penggunaan pupuk organic dan anorganik juga harus berimbang, yakni 12 kilogram pupuk kandang dan 2 kg pupuk ZA serta 3 kg pupuk ponska. Seluruh pupuk tersebut digunakan sekali saja dalam wkatu satu musim.

“Kalau lagi musim hujan harus sering diawasi secara berkala dan rutin, karena takutnya bunganya banyak yang rontok. Kalau dibiarkan begitu saja, takutnya ada lalat buah yang mengganggu berkembangnya buah, sehingga bisa merusak buah. Kita semprot 2 hari sekali. 1 tangki berisi 20 liter semprot buah untuk 5 pohon,” terang Santoso.

Santoso mengaku memiliki 3 hektar kebun mangga. Tiap hektar berisi rata-rata 100-110 pohon, dan 1 pohon bisa berbuah antara 50 kg sampai 2 kwintal. Untuk saat ini, dirinya belum bisa memenuhi permintaan pasar yang begitu tinggi, lantaran memang belum memasuki panen raya mangga, yang ia sebut nanti pada bulan September hingga Desember mendatang

Advertisement

“Setiap hari selalu ada permintaan mangga di beberapa daerah di Jawa Timur, bahkan dari Jakarta juga meningkat. Dan saat ini musimnya karena memang belum banyak, jadi kami tidak bisa memenuhinya. Sudah kami jelaskan bahwa tidak banyak yang bisa kita panen, karena menunggu satu bulan lagi dan bersabar,” imbuhnya. (adv)

 

Laman: 1 2

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas