Pemerintahan

Upaya Pemkot Malang Dalam Pemulihan Ekonomi

Diterbitkan

-

Upaya Pemkot Malang Dalam Pemulihan Ekonomi
Menurut Sutiaji, pertumbuhan ekonomi Kota Malang tidak lepas dari kebijakan yang dibuat Pemerintah Daerah.

Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, menghadiri pengarahan bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) berkaitan dengan kebijakan pemulihan ekonomi.

Berlangsung secara virtual di Ruang Kerja Balai Kota, Selasa (02/02) pagi kegiatan ini bertajuk ‘Optimisme Pemulihan Ekonomi Daerah Tahun 2021 Melalui Industri Jasa Keuangan Di Wilayah Malpaspro’.

Disampaikan Sutiaji ini adalah pertemuan rutin Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dengan FKIJK untuk membahas pertumbuhan ekonomi.

“Tadi kita lihat bagaimana pertumbuhan investasi dan ekonomi di Kota Malang. Bagaimana pertumbuhan kemarin ketika ada kebijakan pusat yang ditangkap oleh daerah,” ungkap Sutiaji.

Advertisement

Diakui Sutiaji dirinya sudah menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Malang tidak lepas dari kebijakan Pemerintah Daerah.

“Contoh saja kalau mall jam 19.00 harus tutup, padahal itu salah satu akses perputaran uang. Makanya kemarin saya buat aturan sewaktu PPKM pertama (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) jam tutup pukul 20.00,” Jelas Sutiaji.

Baca Juga: Januari Kota Malang Alami Inflasi 0.06 Persen

Tidak hanya itu, aturan selama PPKM di Kota Malang seperti kelonggaran jam buka PKL, dan kapasitas dine-in 25 persen adalah contoh upaya pertumbuhan ekonomi agar tidak mati.

Advertisement

“Kebijakan PPKM yang berkearifan lokal seperti ini bentuk upaya mempertahankan ekonomi terus tumbuh, tidak mati atau bahkan turun. Dengan catatan masyarakat mampu hidup ditengah pandemi dengan terapkan protokol kesehatan ketat,” tambahnya.

Orang nomor satu di Kota Malang itu berharap penguatan dan relaksasi yang diterapkan Pemkot Malang mampu mendorong pertumbuhan kredit dan berujung pada pertumbuhan ekonomi yang terus naik.

“Dulu kan kita kira Covid-19 hanya 2 minggu sewaktu PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di awal-awal. Dikira tidak ada kontraksi terhadap ekonomi, ternyata ada. Jadi pemerintah berupaya membuat kebijakan yang menyesuaikan kondisi saat ini namun tetap mampu mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Sutiaji. (cw1/ed2)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas