Trenggalek

Terisolir, Warga Munjungan Penuhi Kebutuhan Lintasi Jalur Berbahaya

Diterbitkan

-

Pembersihan material longsor di jalur utama Kampak - Munjungan 

Memontum Trenggalek–-Bencana alam tanah longsor yang terjadi di Desa Ngadimulyo Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek beberapa waktu lalu hingga menutup total jalur utama Kampak – Munjungan mengakibatkan warga terisolir. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya, warga Munjungan harus melalui perjuangan yang tidak mudah.

Untuk keluar dari wilayah Kecamatan Munjungan, warga harus melintasi jalur alternatif yang kondisinya cukup memprihatinkan. Jalanan yang sempit, licin dan berkelok harus menjadi santapan warga jika harus berbelanja dan memenuhi kebutuhan ke luar daerah.


Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Bidang Lalulintas Dinas Perhubungan Kabupaten Trenggalek mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya telah memasang rambu –  rambu di sepanjang rute jalur alternatif.

“Karena medan dan kondisi jalanan yang tidak prima, kami sudah memasang sejumlah rambu – rambu di beberapa titik di sepanjang jalur alternatif menuju Kecamatan Munjungan,” ucap Agus Dwi Karyanto, Sabtu (4/2/2018).

Ditambahkan Agus, selain memasang rambu – rambu, pihaknya juga memasang rambu larangan melintas bagi kendaraan jenis truk. Pasalnya kondisi jalur tersebut tidak memungkinkan jika dilintasi kendaraan roda 6 atau lebih.

Advertisement

Satu – satunya jalur alternatif yang saat ini digunakan warga Kecamatan Munjungan untuk keluar daerah adalah jalur Munjungan – Dongko. Sementara itu, berdasarkan kesepakatan warga, jalur alternatif akan dibagi menjadi 2 jalur yakni sebagai jalur keluar dan jalur masuk.

Jika warga memilih jalur keluar dari Kecamatan Munjungan menggunakan jalur Masaran – Pandean, untuk masuk ke Kecamatan Munjungan warga harus menggunakan jalur Besuki – Salamwates.

“Dari kedua jalur alternatif ini memang sama – sama parah kondisinya. Bahkan  untuk bisa keluar wilayah saja, warga harus estafet dan saling membantu, ” imbuhnya.

Masih terang Agus, kondisi jalan yang licin dan menanjak mengakibatkan sejumlah kendaraan tidak kuat. Saat menurun pun, jalanan juga cukup licin. Maka tak sedikit warga maupun pengendara lain yang saling membantu dengan cara menarik kendaraan menggunakan tali.

Advertisement

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sejak (21/1/2018) lalu, jalur utama Kampak – Munjungan tertimbun material longsor sepanjang 500 meter. Akibat hujan deras yang terus menerus terjadi, sehingga tebing setinggi 100 meter ambrol dan membuat warga di Kecamatan Munjungan terisolir. (mil/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas