Kabupaten Malang

Kasus Pelajar Sodomi Bocah SD

Diterbitkan

-

Kasus Pelajar Sodomi Bocah SD

Dendam Dicap Nakal, Baru Tahu Bukan Anak Kandung

 
Memontum Malang — Miris mendengar pengakuan tersangka F. Perilaku yang dilakukannya berdasar kekesalan dan latar belakang hidupnya. Ia sakit hati pada anak yang mencapnya “nakal” dan alasan lain, baru mengetahui dirinya bukan anak kandung.

Selasa malam, PPA Polres Malang sempat memanggil Psikolog untuk mendalami keterangan tersangka F. Sejumlah informasi dan kondisi psikologis tersangka dapat digali penyidik bersama psikolog.

Satu hal penting yakni motivasi tersangka. Alasan-alasan yang membuat tersangka berbuat sodomi terhadap 3 korban. “Ada akumulasi kekesalan. Alasannya, dia dendam. Karena sebayanya tidak mau bermain dengan dia, dia dicap anak nakal, ” ujar Yade.

“Ada alasan lain juga, masalah rumah tangga. Ia baru mengetahui jika dia bukan anak kandung.
Dia bukan anak kandung. Akumulasi kekesalan itu, Ia lalu melampiaskannya tidak tepat, dengan menyodomi para korban, ” papar panjang Yade.

Advertisement

Di sisi lain, saran dari seorang psikolog, pendalaman musti dilakukan PPA Polres Malang. Sebab, perlu diketahui apakah tersangka pernah menjadi korban perlakuan yang sama. Sebab mayoritas pelaku, merupakan korban dari perilaku yang sama (sodomi–red).

(baca juga : Pelajar SMP Sodomi 4 Bocah di Malang )

Lebih lanjut Yade, pihaknya akan memanggil orangtua angkat tersangka. Hingga kini, tersangka masih berada di Polres Malang. Ia menerima perlakuan khusus, termasuk penyidik khusus dan penahanannya tidak seperti tahanan (dewasa) biasa.

Sementara itu, terkait kondisi psikologis korban, pihak Polres Malang masih akan mendalami, dilakukan Kaurdokes Polres Malang. Ada kemungkinan, para korban mengalami trauma terhadap pengalaman seksual itu. (sos)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas