Tulungagung

Jelang Ramadan, Warga Keluhkan Jalan Rusak

Diterbitkan

-

Warga berhati-hati saat melintas dijalan yang rusak.

Memontum Tulungagung— Padatnya arus lalu lintas di seputaran Jembatan Ngujang Tulungagung berdampak pada kondisi infrastruktur yang kerap rusak, utamanya jalan. Terlebih, beberapa jalan alternatif yang menghubungkan Kediri-Blitar lewat Ngantru kondisinya memprihatinkan. Hal ini karena jalur tersebut digunakan, saat arus lalu lintas di Jembatan Ngujang macet. Sehingga, pengguna jalan yang dari arah Kediri menuju Blitar, menggunakan jalur alternatif melalui perempatan Koramil Ngantru belok kiri, menuju jalur Alternatif Desa Padangan. Sayangnya, dititik 3 km tepatnya di persawahan Desa Bendosari, jalan tersebut rusak parah. Kondisi jalan banyak yang berlubang, sehingga pengendara motor harus ekstra hati-hati saat melintas.

Purwanto 37 tahun warga sekitar mengatakan, selama dibangunnya aspal ini tahun 1997 lalu, perbaikan aspal hanya di perbaiki 1 kali. “Itupun hanya tambal sulam saja”, paparnya. Padahal kata Purwanto, jalan tersebut merupakan jalur penghubung antara Desa Padangan dan sekitarnya menuju pusat kecamatan. “Jalan ini jalan poros, tapi kayaknya jarang mendapat perhatian, meskipun Bupatinya orang Ngantru juga”, keluhnya. Atas kondisi tersebut, ia bersama Ustadz Abdul berharap agar pemerintah segera melakukan perbaikan, mengingat jika lebaran tiba, jalur tersebut menjadi alternatif. “Jika lebaran jalan ini pasti ramai, kasihan jika malam banyak yang jatuh karena jalannya yang berlubang, apalagi juga minim penerangan”, papar pria berkumis ini.

Senada dengan Purwanto, Subagiyo juga mengungkapkan hal yang sama. Bahkan karena jengkel, warga sempat melakukan kerja bakti, untuk menutup lubang-lubang dijalan dengan tanah. “Karena kasihan jika nanti ada warga yang jatuh, kami terpaksa mengurug lubang dengan tanah, biar jalan bisa rata dan enak untuk dilewati”, papar petani ini. Dengan kondisi tersebut, ia juga berharap pemerintah segera melakukan perbaikan agar jalan ini segera berfungsi maksimal.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tulungagung Sutrisno saat diklarifikasi mengatakan, Pemkab Tulungagung bakal merespon keluhan warga tersebut. Sebelumnya, keluhan serupa juga disampaikan oleh warga masyarakat tahun lalu, sehingga pihaknya sudah menganggarkan dana untuk perbaikan jalan tersebut.

Advertisement

“Sudah kami agendakan untuk perbaikan, bahkan saat ini sudah mulai dilelang oleh LPSE, sehingga harapannya nanti saat lebaran, bisa digunakan untuk jalur alternatif”, kata Sutrisno.

Tidak hanya itu lanjut Sutrisno, perbaikan jalan Ruas Ngantru-Desa Padangan akan dilakukan dengan peningkatan jalan overlay atau hotmik. “Sudah kita siapkan pagunya sebesar 4,8 M dengan dana dari DAK”, jelas pria tinggi besar ini. Dengan demikian kata Sutrisno, masyarakat sekitar tak perlu resah dengan kondisi tersebut. “Sudah kita rencanakan dari tahun sebelumnya, tapi karena anggaran yang terbatas, maka baru tahun ini bisa realisasi”, paparnya.

Untuk diketahui, jalur alternatif yang menghubungkan Desa Padangan – Ngantru yang melalui Desa Pinggirsari ini merupakan jalur yang ramai. Sayangnya, tepat diarea persawahan, terjadi kerusakan secara merata dan sporadis sejauh 2 kilometer. Dampaknya, warga harus melewati jalur lain yang lebih jauh, jika harus menuju pusat kota ataupun kecamatan.(ap/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas