Kota Malang

800 Kursi Mandiri Polinema Diperebutkan 4.500 Peminat

Diterbitkan

-

800 Kursi Mandiri Polinema Diperebutkan 4.500 Peminat

Memontum Kota Malang – Sebanyak 4.500 calon mahasiswa baru (camaba) mengikuti seleksi ujian masuk lewat jalur Mandiri untuk memperebutkan 800 kursi mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema), Sabtu (28/7/2018). Tentunya, jumlah peminat jalur Mandiri ini lebih meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, naik sekitar 1.150 peminat.

“Jumlah peminat jalur mandiri tahun ini meningkat, sekitar 1.150 peminat dibandingkan tahun lalu. Dari ketiga jalur, yakni jalur PMDK, UMPN dan Mandiri, dua jalur UMPN dan Mandiri terjadi kenaikan, sedangkan jalur PMDK sedikit menurun. Jika dirata-rata terjadi kenaikan 10-15 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara kuota camaba tahun 2018, hanya sekitar 3.100-an,” ungkap Direktur Polinema Drs Awan Setiawan MM, kepada Memontum.com, usai sidak peserta ujian bersama Pembantu Direktur Polinema di sejumlah ruangan ujian.

Peserta serius mengerjakan soal. (rhd)

Peserta serius mengerjakan soal. (rhd)

Diakui Awan, bahwa lulusan SMA yang berminat masuk ke Polinema berasal dari 34 provinsi, mulai propinsi Aceh hingga propinsi Papua. Tahun ini, ada 27 ribu peminat jalur PMDK, 9.500 jalur UNPM dan 4.500 dari jalur Mandiri. Tak hanya dari ketiga jalur tersebut, peminat juga masuk dari jalur kelas kerjasama seperti kelas GMF, PLN; program kemitraan industri seperti Petro Kimia, Semen Indonesia, dan lainnya; program afirmasi, 3T, ADik, dan PDD.

Peningkatan jumlah peminat camaba Polinema tersebut, menurut Awan, merupakan hasil dari beberapa upaya yang telah dilaksanakan selama ini, termasuk kerjasama dengan berbagai instansi dan publikasi di sejumlah media. Selain itu, agenda jalur Mandiri Polinema merupakan jalur Mandiri terakhir yang diselenggarakan oleh PTN di Malang, sehingga dimungkinkan menjadi pilihan alternatif terakhir camaba untuk masuk PTN bergengsi di Malang.

Ribuan peserta memadati gedung Graha Polinema. (rhd)

Ribuan peserta memadati gedung Graha Polinema. (rhd)

“Selain publikasi dan promosi, kerjasama dengan berbagai instansi juga menjadi penyumbang meningkatnya jumlah peminat di Polinema tahun ini. Masyarakat semakin tahu apa itu Polinema, bagaimana kualitasnya, apa saja prestasinya, dan output mahasiswa langsung bekerja setelah lulus kuliah,” terang Awan, didampingi Supriatna Adisuwignjo. ST. MT, Pembantu Direktur I Polinema.

Pembantu Direktur I Polinema Supriatna Adisuwignjo. ST. MT, dan Direktur Polinema Drs Awan Setiawan MM. (rhd)

Pembantu Direktur I Polinema Supriatna Adisuwignjo. ST. MT, dan Direktur Polinema Drs Awan Setiawan MM. (rhd)

Ditambahkan Supriatna, penurunan PMDK terjadi karena aturan ketat dari guru BK di SMA/SMK/MA agar siswa selektif dan harus memilih salah satu jalur pertama Universitas Negeri (SNMPTN) atau Politeknik Negeri (PMDK). “Diaturan SNMPTN, jika ada siswa yang mundur saat diterima, maka akan mengurangi kuota sekolah di tahun mendatang. Sehingga BK harus benar-benar selektif memastikan siswa untuk memilih satu jalur saja, SNMPTN atau PMDK. Jika pilih SNMPTN, tidak boleh ambil PMDK. Ini yang menyebabkan penurunan peminat PMDK, namun berdampak pada kenaikan jalur lainnya,” ungkap Pri, sapaan akrabnya. (rhd/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas