Kabupaten Malang

GTT Mogok Ngajar, Ratusan Murid SDN 3 Sindurejo Gedangan Kleleran

Diterbitkan

-

Drs.Tukiman Kepala SDN 3 Sindurejo

*Kasek Segera Rakor Bersama Wali Murid

Memontum Malang—Dampak dari aksi mogok mengajar yang dilakukan oleh 143 GTT (Guru Tidak Tetap) se-wilayah Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang sejak hari ini, Kamis (27/9/2018) ratusan siswa di sejumlah Sekolah Dasar (SD) wilayah setempat kleleran (terlantar). Aksi ini dipicu regulasi rekruitmen CPNS 2018 yang menurut mereka tidak berpihak pada keadilan.

Utamanya bagi GTT/PTT yang sudah mengabdi selama puluhan tahun pada negara.Tetapi dengan gaji yang mereka terima sebesar Rp 200 ribu setiap bulan itu masih jauh dari kebutuhan. Mereka juga menolak Permenpan No 36,37 Tahun 2018. Karena peraturan tersebut dianggap tidak berpihak pada mereka, bahkan cenderung membunuhnya secara perlahan.

Kleleran:Ratusan Murid SDN 3 Sindurejo Kleleran(Sur)

Kleleran:Ratusan Murid SDN 3 Sindurejo Kleleran(Sur)

Dan yang jelas, itu dianggap bertentangan dengan hak asasi manusia khususnya bagi tenaga honorer K2 maupun non K2 diseluruh Indonesia. Atas dasar dan pertimbangan tersebut, tenaga honorer K2 dan non K2 seluruh Indonesia menyatakan sikap kepada pemerintah, agar segera sahkan revisi UU ASN, angkat semua K2 menjadi PNS dan cabut Permenpan- RB Nomor 36 Nomor 37 tahun 2018. Sebuah pemandangan tak sedap di SDN 3 Sindurejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang Kamis (27/9/2018) pagi tadi.

Sebanyak 105 murid kelas I sampai VI SD setempat terpaksa tidak melakukan aktifitas belajar.Kendati waktu sudah menunjukkan pukul 08.30 WIB,mereka masih asyik bermain dipekarangan sekolah dengan kondisi yang sangat prihatin.

Advertisement

“Gurunya tidak ada pak.Makanya saya bersama teman-teman tetap bermain disini. Biasanya pukul 07.15 WIB, pelajaran sudah dimulai.Ini hampir pukul 09.00 pak guru ternyata belum datang”,ujar Nurwahid salah seorang murid kelas VI dengan nada lugu.Kata dia,terhitung sejak dua hari ini,beberapa guru di SDN yang letaknya tidak jauh dari kawasan hutan ini tidak aktif mengajar.”Sejak dua hari ini,disini hanya ada dua guru,yaitu pak Kepala Sekolah dan guru agama”,ulas Nurwahid dibenarkan beberapa murid lain.

Ungkapan senada juga disampaikan Taruji salah seorang wali murid SDN setempat.Dikatakan,terhitung sejak dua hari ini(Rabu26/9 hingga Kamis(27/9/2018)hari ini,prosesi belajar mengajar di SDN Sindurejo 3 seperti amburadul.

“Beberapa guru yang sebelumnya sangat aktif mengajar disini,tetapi sejak dua hari ini mereka tidak masuk.Biasanya ada pemberitahuan kepada murid,untuk disampaikan kepada orang tuanya.Misalkan gurunya
ada rapat atau kepentingan lain.Saya tidak tahu,kemana mereka?”,ujar Taruji penuh tanda tanya.

Sementara,Drs.Tukiman,Kepala SDN 3 Sindurejo menjelaskan,aksi mogok GTT ini masuk skala nasional.Diakui, mogoknya GTT di lembaga yang ia pimpin selama hampir lima tahun ini memang terjadi. “Untuk hari ini,sejumlah GTT disini kami nyatakan mogok total.Karena sejak tiga hari belakangan ini,beberapa diantaranya masih aktif mengajar.Aksi ini sudah masuk skala nasional,kami sendiri tidak berhak melarangnya.Terserah kesepakatan mereka bersama GTT lain”,ujar Tukiman Kamis (27/9/2018) pagi tadi.

Advertisement

Juga dijelaskan, saat ini jumlah GTT di SDN 3 Sindurejo sebanyak 7 orang.Sementara untuk jumlah PNS hanya dua orang,terdiri dari Kepala Sekolah dan seorang guru PAI dengan jumlah murid 105 orang.Juga diakui,sebagai pemegang Data Periodis Pendidikan(Dipodik) saat ini didominasi GTT.Karenanya,jika aksi mogok ini berlarut lama,pendidikan ini akan terus lumpuh.

Guna menciptakan suasana kondusif, pihaknya akan segera ambil langkah,yakni menggelar rapat koordinasi bersama seluruh wali murid. “Tujuan rapat nanti, tidak lain,untuk mengantisipasi terjadinya gejolak antar murid.Dengan kondisi seperti ini,kami berharap lembaga tetap kondusif”,ulas Tukiman mengakhiri. (sur/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas