Kota Malang

Sutiaji Sebut Smart City Langkah Menuju Good Government

Diterbitkan

-

URAIAN : Rakor bersama Kemenkominfo di ruang sidang Balaikota Malang. (kik)

Memontum Malang – Smart City merupakan langkah kongkret Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk menuju pemerintahan yang Good Government. Hal itu diucapkan oleh Walikota Malang, Sutiaji kepada awak media, Selasa (9/7/2019) siang, usai menggelar Rakor bersama Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terkait realisasi Kota Malang menuju Sart City.

Adapun rakor digelar di Ruang Sidang Balaikota Malang. Dalam rakor, Sutiaji menguraikan bahwa saat ini Kota Malang memang sedang tertinggal jauh dengan wilayah Kota/Kabupaten yang telah lebih dulu menerapkan konsep Smart City. Beberapa diantaranya adalah seperti smart city living, randing dan beberapa lainnya.

Untuk itu, ia mengatakan, Pemkot Malang lebih memilih untuk membangun smart government terlebih dahulu. Dimana dengan adanya smart government tersebut, diharapkan dapat lebih memaksimalkan layanan publik berbasis digital.

“Ada beberapa unsur, yakni smart city living, randing dan lainnya. Untuk mengejar ketinggalan, kami memilih untuk membangun smart government terlebih dahulu. Dengan begitu, masyarakat bisa terlayani dengan baik,” ujar Sutiaji.

Advertisement

Sehingga, dengan hal tersebut, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah juga meningkat. Yang secara otomatis, program-program pemerintah juga dapat dijalankan lebih maksimal.

Sementara itu, untuk memantapkan langkah dalam menuju smart city itu sendiri, Sutiaji mengatakan akan mengumpulkan beberapa pihak terkait, pada Kamis (11/7/2019) mendatang. Dan untuk tahapannya, ia menyebut akan dimulai pada awal tahun 2020.

“Rencananya, kami akan mengumpulkan ABCGM. Yaitu singkatan dari A (Akademisi) B (Bisnis, dalam hal ini perbankan), C (Community), G (Government) dan M (Media),” imbuhnya.

Dalam pertemuan tersebut, nantinya akan dibahas beberapa hal. Beberapa diantaranya adalah penerapan dan goal yang diharapkan pada konsep smart city. Salah satunya adalah antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat saling terintegrasi.

Advertisement

“Tapi pelan-pelan dulu. Untuk saat ini yang sedang ingin kami integrasikan kembali yaitu layanan sambat online dan pelayanan publik,” jelasnya.

Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, perwakilan dari Kemenkominfo, Herry Abdu Aziz mengatakan, bahwa sebenarnya Kota Malang memiliki potensi yang besar untuk dapat mewujudkan Smart City.

“Berdasarkan dari paparan yang tadi yang telah disampaikan, Kota Malang sangat siap. Sebab, memiliki SDM yang sangat mumpuni. Apalagi, disini banyak perguruan tinggi,” ujarnya.

Meskipun, untuk mengejar hal tersebut, ada beberapa hal yang menurutnya perlu dijadikan catatan khusus bagi Pemkot Malang yang harus segera dibenahi. Salah satunya adalah branding.

Advertisement

“Jadi langkah apa yang harus dilakukan supaya city branding ini keluar,” imbuh Herry.

Menurutnya, dalam hal ini juga termasuk pelayanan publik dan juga aplikasi sambat online yang telah dibuat oleh Pemkot Malang. Yang saat ini, hal itu malah cenderung terbengkalai.

“Saat ini, sambat online sudah dibuat, servernya sudah siap. Namun, tidak jalan. Ini bisa menjadi koreksi,” katanya.

Tidak kalah pentingnya, bagi Kabupaten/ Kota yang ingin mengimplementasikan smart city juga ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, seperti membuat smartplan dan roadmap terlebih dahulu.

Advertisement

“Ketika sudah jadi semua, kami serahkan ke pemerintah setempat, mereka mau atau tidak. Kami juga tetap melakukan evaluasi. Yang jelas kami akan mendukung bagi kota/kabupaten yang akan mengimplementasikan smart city di daerahnya,” pungkasnya. (kik/oso)

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas