Banyuwangi

Tim Sepak Bola Porprov Banyuwangi Keluhkan Uang Kesejahteraan Tak Diberikan

Diterbitkan

-

ADUAN : Nasrul Alung (pakai kaos warna hitam) didampingi Ilham dan Fuandi saat mengadu ke pemerhati sepak bola Banyuwangi, Hari Widyatmoko, Rabu (24/7/2019) siang

Memontum Banyuwangi – Menjadi juara grup H saat prakualifikasi Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Jawa Timur tim sepak bola Banyuwangi bukannya bisa melaju ke babak selanjutnya, justru langkahnya harus terhenti karena mendapat diskualifikasi dari panitia, karena kekurangan pemain. Bahkan hak pemain sebesar Rp 100 ribu perhari juga tidak diberikan.

Asisten pelatih cabang olahraga (Cabor) sepak bola, Nasrul Alung mengungkapkan, pihaknya ingin menanyakan kepada KONI Banyuwangi terkait hak Rp 100 ribu untuk para pemain yang belum diterimakan. Seharusnya dana tersebut sudah diberikan kepada para pemain saat di Tuban.

“Untuk para pemain, setiap hari mendapat uang kesejahteraan sebesar Rp 100 ribu, namun uang itu masih belum diterima oleh para pemain,” ungkap Nasrul Alung saat mengadu ke pemerhati sepak bola, Heri Widyatmoko, Rabu (24/7/2019) siang.

Selain mengadu terkait dana kesejahteraan yang belum diterimakan, Nasrul Alung yang didampingi dua atlet sepak bola, Ilham dan Fuandi mengaku sangat kecewa ketika tim sepak bola asuhannya mendapat diskualifikasi, dikarenakan kekurangan pemain. Padahal saat berangkat ke Tuban, pihaknya membawa 23 pemain.

Advertisement

“23 pemain sepakbola sudah siap bertanding. Namun oleh KONI Banyuwangi hanya didaftarkan 15 pemain. Dari 15 pemain itu, yang 5 main didaftarkan ke liga profesional, karena aturannya pemain yang masuk liga profesional tidak boleh main di ajang Porprov, akhirnya pemainnya tinggal 9, sehingga tidak bisa melanjutkan pertandingan,” kata Nasrul.

Selain itu, kekecewaan para pemain semakin bertambah ketika Bagong Iswahyudi sang pelatih tiba-tiba pulang lebih awal tanpa memberi tahu para pemain.

“Selain uang kesejahteraan dari panitia Porprov tidak diberikan, kami juga ditinggal sama pelatih, pak Bagong pulang lebih dulu, ” ujarnya.

Ingin mendapat kejelasan masalah uang kesejahteraan para pemain sepak bola ini, Nasrul Alung ingin menanyakan langsung ke KONI Banyuwangi.

Advertisement

“Hari ini juga, saya bersama pemain sepak bola Porprov akan mendatangi KONI Banyuwangi, menanyakan masalah ini, ” tegas Nasrul.

Ilham dan Fuandi menimpali, selama dirinya berlatih hingga bermain pada babak penyisihan grup hingga bertanding di di Tuban, hanya diberi uang oleh Askab PSSI Banyuwangi sebesar Rp 150 ribu.

“Saat latihan selama 14 hari sebelum berangkat ke Tuban saya dikasih uang Rp 100 ribu, setelah itu, saat dituban kami dikasih lagi Rp 50 ribu, jadi total uang yang kami terima sebesar Rp 150 ribu,” timpalnya.

Menyikapi persoalan ini, Heri Widyatmoko mengaku sangat kecewa dengan Askab PSSI Banyuwangi yang kurang bertanggung jawab. Padahal saat babak penyisihan, tim Cabor sepak bola ini menjadi juara grup H.

Advertisement

“Dugaan saya, terkait diskualifikasi tim Cabor sepak bola pada kejuaraan Porprov ini ada mavia yang bermain, dan masalah ini harus diusut,” tegas pentolan LSM Combat ini.

Secara terpisah, Sekretaris Askab PSSI Banyuwangi, Eko membantah kalau pihaknya hanya memberi uang kepada para pemain sebesar Rp 100 ribu.

Baca : Tanyakan Haknya, Pemain Sepak Bola Proprov Banyuwangi Datangi KONI

“Tidak benar kalau Askab PSSI Banyuwangi memberi uang sebesar Rp 100 ribu. Setiap pemain kami kasih uang sebesar Rp 250 ribu, dengan rincian, usai bermain dibabak penyisihan grup para pemain kami kasih uang Rp 100 ribu, setelah itu, saat latihan kami kasih lagi Rp 100 ribu, dan yang terakhir saat di Tuban saya kasih lagi Rp 50 ribu, jadi setiap pemain menerima uang Rp250 ribu, bukan Rp 150 ribu,” bantah Eko melalui telepon selulernya.

Advertisement

Sedangkan dana dari panitia Porprov sebesar Rp 9 juta rupiah, diperuntukkan akomodasi dan biaya penginapan serta biaya makan para pemain.

“Uang dari panitia Porprov sebesar itu untuk biaya transportasi sebesar Rp 7 juta, dan biaya penginapan dan makan para pemain dan offisial sebesar Rp 8 jutaan, kami tekor,” paparnya. (tut/oso)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas