Banyuwangi

Diskualifikasi Sepak Bola Banyuwangi, Indikator Ada Mafia Bola?

Diterbitkan

-

PERTANYAKAN : Ketua LSM Combat, Heri Widyatmoko. (tut)

Memontum Banyuwangi – Diduga ada mafia sepak bola atas diskualifikasi tim sepek bola Kabupaten Banyuwangi di ajang Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Jawa Timur beberapa waktu lalu.

LSM Commbined Activist Banyuwangi (Combat) bakal melaporkan kasus ini ke penegak hukum.

Menurut Heri Widyatmoko, tim sepak bola Banyuwangi pemainnya sangat tangguh dan materi pemainnya sangat bagus. Sehingga ditakuti oleh lawan main. Namun langkah para pemain muda Banyuwangi ini harus terhenti karena kekurangan pemain dan mendapat diskualifikasi.

“Kok aneh, bisa kekurangan pemain. Sehingga tim sepak bola Banyuwangi terkena diskualifikasi, sungguh sangat memalukan,” ujar Heri Widyatmoko, Kamis (25/7/2019) siang.

Advertisement

Padahal, lanjut Heri Widyatmoko ketika tim sepak bola Banyuwangi berangkat ke Tuban membawa 23 pemain. Namun yang didaftarkan oleh KONI Banyuwangi hanya 14 pemain, tapi dari 14 pemain yang didaftarkan tersebut, yang 5 pemain sudah gabung ke klub profesional, sehingga tidak diperbolehkan bermain di ajang Porprov.

“Dugaan saya, terkenanya diskualifikasi itu ada permainan, dan yang mampu membongkar kasus ini adalah penegak hukum,” tegas ketua LSM Combat.

Heri Widyatmoko mengungkapkan Kabupaten Banyuwangi ini banyak bibit-bibit pemain sepak bola. Bahkan para pemain sepak bola yang dikirim ke Porprov tersebut, diisi pemain muda yang sangat potensial dan sangat dimungkinkan mampu menjadi juara di ajang Porprov tersebut.

“Sebagai bukti kalau pemain Banyuwangi itu sangat bagus dan potensial, saat penyisihan di grup H, Banyuwangi menjadi juara grup,” ungkapnya.

Advertisement

Agar persepakbolaan Kabupaten Banyuwangi, pihaknya akan melakukan investasi terkait masalah ini. Jika ditemukan unsur pidananya, dirinya akan melaporkan kasus ini ke pihak yang berwajib.

“Saya sudah membentuk tim investigasi, jika kami menemukan indikasi kecurangan, ya langsung saya laporkan. Untuk masalah ini saya tidak mau main-main,” paparnya.

Sementara Sekretaris KONI Banyuwangi, yang juga ketua kontingen Porprov Kabupaten Banyuwangi, Mukayin, didaftarkannya 14 pemain ke panitia Porprov tersebut sesuai dengan berkas dokumen yang diterima dari Askab PSSI Banyuwangi.

“Saat prakualifikasi ada 23 pemain, kenapa dokumen pendaftaran kami hanya diberi 14 pemain,” kata Mukayin saat bertemu pemain sepak bola Porprov di kantor KONI Banyuwangi.

Advertisement

Bahkan Mukayin mengaku sangat kecewa, ketika dari 14 pemain yang didaftarkan itu, yang 5 pemain tidak bisa memperkuat kesebelasan kabupaten Banyuwangi.

“Saya sangat jengkel sekali, ketika bermain, yang bisa turun ke lapangan hanya 9 pemain, sedangkan yang 5 pemain tidak bisa turun, karena harus memperkuat klubnya,” tandasnya. (tut/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas