Surabaya

Cacar Monyet, Pakar Unair: Jangan Terlalu Khawatir, Tetap Waspada

Diterbitkan

-

Cacar Monyet, Pakar Unair Jangan Terlalu Khawatir, Tetap Waspada

Proses Penularan dan Gejala yang Harus di Waspada

Cacar monyet dapat menular dari hewan ke hewan atau dari hewan ke manusia melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Materialnya seperti darah, cairan tubuh, serta lesi kutaneus. Beberapa info juga menyatakan bahwa memakan daging yang kurang masak dari hewan penderita dapat berakibat pada penularan ke spesies lain.

“Selain primata, kita juga harus mewaspadai hewan-hewan yang berperan sebagai reservoir. Seperti pada kelompok rodent meliputi tikus, kelinci, landak, trenggiling dan tupai,” terang laki-laki yang juga menjabat sebagai wakil dekan tiga FKH UNAIR tersebut.

Masa inkubasi cacar monyet berkisar antara enam hingga enam belas hari. Pada hari pertama pasca infeksi, virus berkembang biak dan menimbulkan peradangan lokal. Kemudian beranjak menuju pembuluh darah. Lima hari pertama akan ditandai dengan demam, sakit kepala, pembengkakan limfoglandula, serta nyeri di beberapa bagian tubuh. Setelah demam, gejala dilanjutkan dengan munculnya ruam pada kulit dari tahap papula, berubah menjadi vesikel, pastula, diikuti dengan kusta dalam waktu sepuluh hari.

“Sebanyak 70% kasus terjadi di wajah, 30% di area genital, sisanya di mata. Pada kasus lain ada yang di punggung, tangan atau paha. Sangat bervariasi,” ujarnya.

Advertisement

 

Laman: 1 2 3

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas