Jember

Demi Dukung Program Pemerintah, Anggota Polres Jember Gendong Nenek Ratusan Meter ke Lokasi Vaksin

Diterbitkan

-

Demi Dukung Program Pemerintah, Anggota Polres Jember Gendong Nenek Ratusan Meter ke Lokasi Vaksin

Memontum Jember – Capaian vaksinasi di Kabupaten Jember hingga saat ini masih berkisar 67,5 persen dari target pemerintah sebayak 70 persen. Untuk mengejar target tersebut,.semua instansi terus dilibatkan, termasuk TNI dan Polri.

Salah cara agar masyarakat mendapatkan layanan vaksin, adalah dengan melaksanakan jemput bola terutama di wilayah terpencil di Kabupaten Jember. Petugas, tanpa lelah mendatangi satu persatu rumah warga yang belum disuntik vaksin.

Seperti yang dilakukan oleh anggota polisi yang menggendong seorang nenek bernama Sutiha B Halim warga RT 06 RW 02 Dusun Krajan Kidul, Desa Curahlele, Kecamatan Balung, yang ramai diperbincangkan di grup-grup whatsapp. Dari informasi yang diperoleh, kondisi nenek berumur 60 tahun itu, tengah dalam keadaan lumpuh. Namun, secara fisik, kondisinya sehat.

Menurut Kapolsek Balung, AKP Sunarto, Nenek Sutiha antusias ingin divaksin Covid. Namun, karena fisiknya yang lumpuh, akhirnya dibantu anggota Mapolsek Balung, untuk menggendongnya ke lokasi vaksin di masjid desa setempat.

Advertisement

“Nenek itu adalah warga Desa Curahlele dan fisiknya lumpuh,” kata Sunarto saat dikonfirmasi di Mapolsek Balung, Sabtu (15/01/2022).

Terkait aksi anggota Mapolsek Balung bernama Bripka Andri Widiatmoko yang menggendong Nenek Sutiha ke lokasi vaksin, juga diketahui Sunarto. Termasuk, jika aksi terpuji tersebut juga ramai dibahas di grup-grup Whatsapp.

“Tindakan anggota kami sebenarnya adalah hal wajar. Karena merupakan bagian dari tugas. Apalagi, kondisi si nenek sedang lumpuh dan memang perlu dibantu. Karenanya, anggota kami (Polsek Balung) Bripka Andri Widiatmoko, menggendong sang nenek dari rumahnya ke lokasi vaksinasi di masjid desa setempat,” ujar Sunarto.

Baca juga :

Advertisement

Sunarto menjelaskan, si nenek sampai harus digendong anggota polisi, karena jarak tempuh dari rumah ke lokasi vaksin cukup jauh. “Jarak tempuhnya dari rumah si nenek ke lokasi vaksin lumayan, sekitar 200 sampai 300 meter. Jadi, digendong itu oleh anggota kami. Karena kasihan, apalagi beliau (Nenek Sutiha) sangat antusias ingin divaksin,” kata mantan anggota Densus 88 Anti Teror ini.

Terkait alasan si nenek sampai harus digendong, lanjut Sunarto, karena lokasi rumahnya berada di dalam gang-gang sempit. “Mobil tidak bisa menjangkau rumahnya. Untuk naik motor juga kasihan si nenek, karena tidak bisa dibonceng. Jadi satu-satunya cara, ya digendong itu. Nenek ini kondisinya sehat, tapi lumpuh. Jadi ya dibantu oleh anggota kami. Satu-satunya pilihan alternatif digendong itu,” sambungnya.

Diketahui, Nenek Sutiha dapat melakukan vaksinasi di Masjid Desa Curahlele. Nenek tersebut, mendapat suntikan vaksin jenis Pfizer dosis pertama.

Terpisah, Anggota Polsek Balung Bripka Andri Widiatmoko, juga membenarkan tentang tindakannya menggendong nenek ke lokasi vaksin. “Apa yang kami lakukan, sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat. Apalagi, agar capaian vaksinasi di Jember bisa segera sesuai target minimal 70 persen,” katanya.

Pria yang akrab dipanggil Andri ini mengaku menggendong si nenek ke lokasi vaksin, karena jika harus berjalan, maka kondisi jalanan bekas hujan dikhawatirkan licin. “Kita bantu karena memang fisiknya lumpuh dan sampun sepuh (tua, red) untuk berjalan (jarak jauh) gak kuat. Yang penting kita lakukan dengan ikhlas dan siap untuk melaksanakan tugas,” katanya.

Advertisement

Terkait jarak tempuh menggendong, diakui cukup jauh. “Jaraknya juga lumayan, kondisi jalan juga licin dan bletok (berlumpur, red) karena habis hujan,” katanya.

Nenek Sutiha, kata anggota polisi yang pernah mendapat reward dari Kapolda Jatim ini, tinggal dan hidup seorang diri di rumahnya. “Tidak ada siapa-siapa di rumah, anaknya sendiri juga kerja di luar pulau. Sehingga dengan kondisi seperti itu, jadi kita merasa prihatin dan niat membantu itu. Ke depan, semoga ada yang bisa memperhatikan keseharian si nenek. Karena kesulitannya hidup seorang diri itu,” ucapnya.(ark/rio/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas