Merasa Menjadi Korban, Maria Berharap Jaksa Tolak Penangguhan Edo dan Natalia

Saat itu dia mengatakan masih digadaikan ke Bank. Saya kemudian memaksa Edo supaya menyerahkan sertifikat ruko karena sertifkat aset tanah dan bangunan di JL Soekarno-Hatta telah dia ambil,” ujar Maria.

Tak lama kemudian muncul sertifikat No 1606. “Saya cek kok ada nama Mulyaning Rina warga Watugede. Selanjutnya saya datang ke kenalan saya yang punya Gudek Watugede. Akhirnya saya mengetahui ruko terswbut adalah aset negara. Saya telusuri semua. Saya dapatkan bukti yang saya cari bahwa benar bahwa aset sertifikat No 1606 tersebut adalah aset negara,” ujar Maria.

Karena merasa ada yang tidak beres dan tertipu, Maria akhirnya melaporkan Leonardo ke Polres Malang Kota terkait kasus ini pada 21 September 2018.

Baca Juga : Kasus Penjualan Aset Pemkot Malang, Istri Leonardo Serahkan 3 Sertifikat ke Kejari Malang

” Saya lapor ke polisi tidak ada keterangan yang jelas. Malahan laporan saya di SP3 (Surat Penghentian Penyidikan Perkara) oleh Polresta Malang. Saya kecewa, saya tidak takut. Saya kemudian.mencari keadilan lain melapor ke Kejaksaan Kota Malang April 2018. Saat itu saya ditemukan ke Kasi Pidsus Pak Rahmad Wahyu. Saya jelaskan semuanya saya berikan bukti-bukti. Laporan saya ditanggapi dengan baik hingga Leonardo alias Edo dan Natalia diteyapkan sebagai tersangka,” ujar Maria.

Tentunya saat ini Maria ingin sertifikat aset miliknya di Jl Soekarno-Hatta supaya dikembalikan oleh Edo dan Chandra.

” Saya ingin semua kerugian saya dikembalikan. Pajak yang saya keluarkan sebesar Rp 470 juta dan Rp 380 juta juga diambil oleh Edo dan Chandra. Saat ini saya ingin Kejaksaan menolak pengajuan penangguhan Edo dan Natalia. Kejaksaan harus menolaknya karena ini termasuk kasus korupsi menjual aset negara,” ujar Maria.

Laman: 1 2 3 4