Sidoarjo

PBNU Minta Pembangunan Unusida Berlantai 10 dan Kuasai Teknologi

Diterbitkan

-

PBNU Minta Pembangunan Unusida Berlantai 10 dan Kuasai Teknologi

Memontum Sidoarjo — Salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), M Nuh meminta pembangunan Universitas NU Sidoarjo (Unusida) yang dibangun di Jl Raya Lingkar Timur, Dusun Rangkah, Desa Blurukidul, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo konseonya dibangun dengan bangunan berlantai 10. Hal itu, selain kampus Unusida untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) juga untuk syiar agama. Selain itu, pihaknya meminta dikelolah dengan manajemen modern dan meminimalisir konflik kepentingan serta dikembangkan dengan pengusaan teknologi modern.

“Konflik (bertengkar) maka akan merugi. Karena akan kehilangan berkah, kehilangan energi dan kehilangan kesempatan. Mengelolah organisasi harus dengan soliditas dan kebersamaan. Begitu juga untuk membesarkan Unusida semangat itu harus dipegang rektor dan jajarannya,” terang M Nuh kepada Memontum.com, Minggu (10/12/2017).

Mantan Menteri Pendidikan di era SBY ini mengingatkan NU dan Muslimat Sidoarjo, jika pembangunan kampus Unusida dirancang sejak Tahun 2011/2012 lalu. Yakni saat turunnya Surat Keputusan (SK) yang diserahkannya ke Bupati Sidoarjo bersama Saifullah Yusuf (Wagub Jatim).

“Sekarang tiang pancang ditancapkan. Kurang lebih 9 sampai 10 tahun ke depan sudah 100 tahun NU. Kami minta kampus di lahan seluas 2 hektar dari sekitar 6 hektar yang dibebaskan ini jadi pusat pendidikan dan perekonomian. Makanya saat Pak Rektor (Fatkhul Anam) bilang dibangun berlantai 5 saya langsung minta 10 lantai agar kelihatan dari mana-mana sekaligus ada unsur syiarnya,” imbuhnya.

Advertisement

Sedangkan dalam menarik dan mengelolah mahasiswa harus mengutamakan inovasi teknologi dan mampu beradaptasi. Hal ini disebabkan mahasiswa saat ini merupakan generasi digital natif dan generasi netting. Kalau tak bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi bisa jadi NU maupun Unusida nasibnya seperti Kodak (film) dan Nokia (merek Hand Phone) yang kini semakin pudar di mata masyarakat umum.

“Harus selalu berinovasi dan beradaptasi. Jangan sampai kayak kodak dan nokia. Yang dihadapi adalah generasi digital natif dan netting. Kalau pendidikan tak mau membeber karpet merah akan devisit kader dan tidak akan berkembang. Itu berlaku bukan hanya di pendidikan dan pengajaran tapi untuk semua bidang. Jadikan Unusida pencetak kader berkarakter muslim NU. Tujuannya bukan untuk kepentingan NU semata, tapi demi bangsa dan negara,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua PWNU Jatim, KH Mutawakkil Allalloh meminta Unusida dijadikan tempat mencetak anak bangsa berkualitas. Oleh karenanya dirinya meminta karakter kampus NU harus dijaga sebagai perguruan tinggi Islam.

“Kami hanya memiliki 2 pesan. Yakni kelola dengan baik melalui managemen baik, modern, transparansi dan dijaga akuntabilitasnya serta hindari konflik internal karena memicu perpecahan,” pintanya.

Advertisement

Sementara Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah berjanji pembangunan Unusida bakal selesai sebelum masa jabatannya menjadi Bupati Sidoarjo berakhir. Namun pihaknya meminta seluruh pihak mendukung pembangunan Unusida itu.

“Sebelum masa jabatan saya habis. Insyaallah pembangunan Unusida selesai. Kami harap mahasiswa Unusida jadi alumni cerdas dan berkualitas serta harus pandai berbahasa asing karena MEA masuk Indonesia,” pungkasnya. (wan/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas