Kota Malang

Polinema Selenggarakan International Conference On Smart Green Technology

Diterbitkan

-

Polinema Selenggarakan International Conference On Smart Green Technology

Ketua Panitia, Dr. Ir. Bambang Sugiyono Agus Purwono, M.Sc, mengatakan dalam konferensi ini akan mengkombinasikan kolaborasi bidang dalam beberapa kerjasama yang juga dituangkan dalam MoU, diantaranya bidang penelitian dosen dan pertukaran pelajar, pelaksanaan konferensi internasional, penerbitan jurnal internasional, bertukar profesor tamu, dan penelitian bersama.

“Untuk konsentrasi secara spesifik, diantaranya rekayasa, teknologi, pengolahan air tanaman, pembangkit listrik, energi terbarukan, manajemen energi, Technopreneurship, manajemen teknologi, audit energi, dan topik terkait lainnya,” jelas dosen Teknik Mesin Polinema ini.

Dr Ir Totok Prasetyo, B.Eng, MT, membuka pemaparan pertama ICSGT. (rhd)

Dr Ir Totok Prasetyo, B.Eng, MT, membuka pemaparan pertama ICSGT. (rhd)

Disisi lain, bagi Polinema dan perguruan tinggi lain yang terlibat, akan mempercepat visi misi World Class University. Sebab kolaborasi antar universitas lintas negara akan memudahkan proses kerjasama internasional, jurnal internasional, dan bidang lainnya.

“Ya tentunya ada ilmu yang bisa dibagikan dalam komunitas ini. Sehingga tips dan strategi meningkatkan jurnal internasional, kerjasama internasional, dan hal lainnya di tingkat internasional jadi lebih mudah,” tambah Bambang Sugiyono.

Sementara itu, Dr Ir Totok Prasetyo, B.Eng, MT Direktur Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi Kemenristekdikti RI mengatakan dalam menghadapi revolusi industri 4.0, kita harus memiliki literasi data, literasi teknologi, dan literasi SDM.

Advertisement
Drs Awan Setiawan, MM, memberikan cinderamata kepada para pemateri. (rhd)

Drs Awan Setiawan, MM, memberikan cinderamata kepada para pemateri. (rhd)

“Kampus-kampus di Indonesia ini harus memiliki tujuan atau visi misi internasional, bukan lagi konvensional kalau ingin maju sehat dan tak tertindas persaingan dengan kampus lainnya. Harus menjadi cyber campus. Kolaborasi semacam ini dapat menyeimbangkan dengan kampus luar negeri, baik secara teknologi, sistem perkuliahan, big data, dan lainnya. Literasinya pun jadi lebih mudah, baik literasi data, literasi teknologi, dan literasi SDM,” terang Totok.

Belajar tanpa henti sepanjang hayat dengan mencari ilmu tak mengenal usia, seperti membuat jurnal internasional tak harus dilakukan yang muda, namun juga dosen lanjut usia.

“Kalau dulu haram tidak masuk kampus, tapi sekarang belajar jarak jauh via online hukumnya wajib. Sekitar 250 lebih Perguruan Tinggi sudah saling sharing ilmu dalam jaringan (Daring), bahkan 60 PT sudah membuat kurikulum daring sendiri. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas standar internasional,” tukas Totok. (rhd/yan)

Laman: 1 2

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas