Kota Malang

Polinema Sosialisasi Bahasa dan Sastra dalam Era Digital

Diterbitkan

-

Polinema Sosialisasi Bahasa dan Sastra dalam Era Digital

Memontum Kota Malang – Era digital telah mengubah paradigma fenomena kehidupan, seperti mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat, membangkitkan yang lama dan melupakan yang baru, dan mengubah pribadi pendiam menjadi pribadi pemberani. Dalam perspektif akademik, era digital telah menginspirasi model pembelajaran berbasis teknologi informasi dengan memanfaatkan jaringan internet, misalnya tutorial online, pemberian tugas online, teleconference based learning, dan lainnya yang bersifat positif dan membangun.

Sementara di sisi lain, dunia akademik terancam oleh era digital, karena penyikapan yang salah kalangan akademis. Terjadi perubahan budaya akademik yang sangat signifikan, yakni budaya menulis dan membaca berubah menjadi budaya copy paste, budaya mengajar dan mendidik dalam tatap muka menjadi mengajar melalui online dan sebagainya. Tak hanya itu, penggunaan bahasa lebay dan non formal menjadi bahasa komunikasi sehari-hari. Bahkan dalam tataran formal, menjadi ambigu mana yang formal dan non formal.

Peserta menyimak pemaparan pemateri. (rhd)

Peserta menyimak pemaparan pemateri. (rhd)

Hal ini diungkapkan Ketua Panitia Dr. Mujianto, MPd, ketika disinggung tentang alasan diselenggarakannya Seminar Nasional Bahasa dan Sastra (senabasa) 2018, dengan mengangkat tema “Bahasa dan Sastra dalam Era Digital”, di Gedung Aula Teknik lantai 8 Polinema, Malang, Kamis (30/8/2018).

Meski konsentrasi Polinema pada bidang teknik, lanjut Mujianto, Polinema tetap dituntut mempelajari bahasa dengan baik dan baik, baik bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa lainnya. Sebab fenomena penggunaan bahasa pada era digital saat ini perlu menjadi perhatian tersendiri.

“Peran Perguruan Tinggi harus bisa mengedukasi dalam memanfaatkan teknologi informasi, baik penggunaan bahasa dalam media sosial maupun komunikasi sehari-hari. Karena sifatnya universal, bukan hanya bahasa Indonesia, tapi internasional. Karena mau tidak mau harus mempunyai visi misi standar internasional, seperti pembuatan jurnal penelitian, jurnal linguistik terapan, dan lainnya, untuk menambah akreditasi dan standar World Class University,” tukas dosen pengampu Bahasa Indonesia dan Manajemen Telekomunikasi di Polinema ini.

Advertisement

Laman: 1 2

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas