Sidoarjo

SMPN 1 Wonoayu Berbasis TIK, Hari Pertama Masuk, Hadirkan Wali Murid

Diterbitkan

-

Kepala SMPN 1 Wonoayu, Drs. Abd. Qodim, M.Si. secara simbolis menerima siswa baru, disaksikan para orang tua murid baru. (par)

Memontum Sidoarjo – Kehadiran orang tua di hari pertama masuk sekolah menjadi hal yang penting bagi siswa dan sekolah. Hal tersebut akan menjalin hubungan baik bagi keduanya dalam memperjuangkan keberhasilan pendidikan.

Hal itu disampaikan Kepala kepala sekolahnya, Drs. Abd. Qodim, Menurutnta peran orang tua sangat menentukan keberhiasilan anak dalam menenpuh pendidiikan di sekolah. Dan keberhasilan pendidikan di sekolah dapat terwujud bila ditopang oleh tiga pilar.

” Keberhasilan pendidikan di sekolah tidak hanya tanggungjawab guru dan pelaksananya, tetapi juga tanggungjawab para orang tua dan pemerintah, sehingga ketiganya harus bersinergi dengan tugas mulia itu. Para guru melaksanakan pembelajaran, orang tua mendukung pelaksanaan sepenuhnya, dan pemerintah memberikan fasilitas yang dibutuhkan, ” jelasnya .

Ditegaskan oleh Kasek, bahwa tidak ada sekolah yang berhasil tanpa bekerjasama dengan orang tua. Hal tersebut relevan dengan konsep pendidikan sekolah tersebut yang Berbasis TIK atau biasa disebut Berbatik .

Advertisement

Disini, sekolah akan memanfaatkan IT dalam pembelajaran. Diantaranya melaksanakan tes akademik dengan sistim realtime, dimana para orang tua akan mengetahui nilai hasil tes putra putrinya saat itu juga setelah ada koreksi materi tes.

Dan tak kalah pentingnya orang tua akan mengetahui kehadirannya di sekolah setiap hari kapanpun juga. Walaupun mengedepankan IT, pendidikan karakter tetap menjadi muarahnya. Dikatakan oleh Drs. Qodim,” Intinya akan kami cetak murid murid yang berkwalitas dibidangnya serta berbudi luhur,” harapnya.

Disamping menghadirkan para orang tua di masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), para peserta didik juga mendapat pembinaan dari Kepolisian maupun Koramil. Mereka mendapat pemahaman terkait hal yang dapat melanggar hukum, serta pengaruh negatif dari pergaulan yang tidak semestinya. Diantaranya bahaya narkoba, kenakalan remaja, dan tak ketinggalan pengetahuan tertib berlalu lintas, miskipun saat ini siswa masih tidak diperbolehkan membawa motor. Sementara, walaupun sudah sering didapat dalam pelajaran, wawasan kebangsaan tetap disampaikan oleh anggota Koramil Wonoayu guna mempertebal rasa cinta tanah air. (par/yan)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas