Kota Malang

UMM Kembali Diamanahi Maba Asing Program Darmasiswa dan KNB

Diterbitkan

-

Para mahasiswa baru asing dalam Opening Ceremony Mahasiswa BIPA UMM. (ist)

“Perwakilan KBRI di luar negeri akan mendapuk mereka untuk terlibat dalam berbagai kegiatan di negara masing-masing, seperti peringatan kemerdekaan RI, dan event lainnya. Mereka akan mengenalkan budaya, bahasa, dan destinasi pariwisata di Indonesia,” tambah Arif.

Metode pembelajaran bahasa akan berlangsung di kelas. Sementara untuk mengenalkan budaya lingkungan sekitar dan pariwisata, mahasiswa akan diajak berkeliling ke beberapa destinasi wisata di Malang Raya. Selain itu, mereka juga akan melakukan jelajah nusantara ke beberapa destinasi wisata di Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, dan lainnya.

Kepala BIPA UMM Dr. Arif Budi Wurianto, MSi. (rhd)

Kepala BIPA UMM Dr. Arif Budi Wurianto, MSi. (rhd)

“Mereka akan diajarkan budaya nusantara seperti membatik, karawitan, tarian, dan lainnya. Karena tinggal di Malang, tentu kami akan memperkenalkan Malang di kancah internasional, baik pariwisata alam, buatan, dan sejarah di Malang Raya,” terang Arif.

“Mereka tinggal di Indonesia atas beasiswa pemerintah Republik Indonesia. Dan mereka diberi uang saku dan biaya pendidikan. Saat ini mereka masih tinggal di asrama. Dalam waktu dekat mereka akan mencari rumah indekos di sekitaran kampus agar mudah berkomunikasi dan mengenal lebih dekat masyarakat sekitar, sekaligus aplikasi pembelajaran langsung budaya dan bahasa masyarakat Indonesia,” ungkap Arif.

Sementara itu secara terpisah, Wakil Rektor 1 UMM Prof. Dr. Syamsul Arifin MSi, mengatakan, selalu ada program beasiswa yang diberikan UMM kepada mahasiswanya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Syamsul juga menceritakan testimoni salah satu maba asing yang paling menarik menurutnya. Adalah Kevin asal Virginia, Amerika Serikat, yang memilih UMM karena ketertarikannya pada Islam.

Advertisement

“Dia tertarik memilih UMM, karena ingin mempelajari Islam. Sebab penilaian Islam di negaranya itu digambarkan dengan Islam yang radikal dan keras. Sedikit informasi yang dia dapat, bahwa Islam di Indonesia itu ramah. Salah satu gambarannya di UMM, dengan Muhammadiyah yang dikenal moderat. Itu yang ingin dia pelajari dan dibuktikan,” ungkap Syamsul. (rhd/yan)

Laman: 1 2

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas