SEKITAR KITA

Waspada, Tujuh Potensi Serangan Covid-19 Gelombang Ketiga

Diterbitkan

-

Memontum Surabaya – Setelah serangan gelombang kedua pada Juli 2021, kini Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dari data yang dirilis pemerintah melalui situs resmi covid19.go.id menunjukkan bahwa saat ini hanya tinggal 1.167 kasus baru harian Covid-19. Jauh lebih rendah dari angka tertinggi sebanyak 56.757 kasus pada tanggal 15 Juli 2021 lalu.

Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 RSLI, Radian Jadid, mengatakan bahwa kondisi ini tentunya menjadi berita yang menggembirakan sebagai indikator dari berbagai langkah yang dilakukan pemerintah bersama masyarakat dalam mengatasi pandemi Covid-19. 

Dijelaskan beberapa ahli memperkirakan akan munculnya serangan Covid-19 gelombang ketiga pada bulan Desember dengan berbagai argumen dan data pendukung lainnya. “Terhadap prediksi tersebut ada beberapa hal yang perlu diwaspadai sehingga kemungkinan tersebut dapat dihindari atau paling tidak dapat diminimalisir,” ujarnya, Selasa (12/10/2021).

Baca juga:

Advertisement

Lebih lanjut dirinya menjelaskan ada tujuh potensi pemicu Covid-19 yakni pertama, realitas kondisi di masyarakat masih ada yang terpapar, namun enggan melaporkan diri dan tidak ke fasilitas kesehatan terdekat. 

“Mereka memilih diam-diam dan melakukan isolasi mandiri tanpa pendampingan dan pengawasan yang memadai. Jika tidak dilakukan proses 3T (Testing, Tracing dan Treatment), maka potensi menjadi pemicu klaster baru (keluarga) akan tinggi,” ujarnya. 

Kedua, salah persepsi dan pemahaman tentang fungsi vaksin yang dianggap mampu melindungi seratus persen, sehingga yang sudah vaksin mengabaikan protokol kesehatan yang ada. Lalu ketiga, pembukaan tempat hiburan umum, perbelanjaan dan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah dimulai. Jika tidak dikelola dan diawasi dengan baik akan menjadi potensi besar kembalinya penularan Covid-19.

Keempat, pelaksanaan pertengahan Oktober atau awal November, pintu kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di bandara Juanda kemungkinan akan di buka kembali. “Data PMI sebelumnya 5-10 persen terpapar. Diperkirakan masih ada sekitar 20-30 ribuan PMI yang akan masuk atau pulang ke Indonesia,” terangnya. 

Kelima, lanjut dirinya menjelaskan, bahwa Atlet PON dan juga para offisial yang pulang dari Papua enggan menjalani karantina penuh 8 hari. Selain atlet olahraga juga ada offisial baik para pelatih, pengurus cabang olahraga, hingga para pejabat daerah, tim pendukung hingga penggembira yang jumlahnya mungkin malah lebih banyak dari jumlah atletnya. “Mereka tentunya juga berinteraksi dan bersosialisasi di ajang PON dimana sampai sekarang sudah terkonfirmasi 57 orang yang terpapar Covid-19,” jelasnya. 

Advertisement

Keenam, dirinya menjelaskan bahwa sudah diputuskan pelonggaran pelaksanaan Prokes di berbagai daerah untuk dapat menyelenggarakan hajatan besar dan konser musik, terutama yang sudah mencapai level satu. Apalagi sekarang ini memasuki musim penghujan dimana secara alamiah kondisi dingin lebih memungkinkan menjadi lingkungan yang mempermudah virus berkembang biak.

Dirinya juga menyampaikan, hal tersebut juga alamiah bahwa virus akan melakukan perubahan dari yang lambat hingga ekstrim (mutasi) untuk menyesuaikan diri mempertahankan hidup. “Karenanya varian baru sangat memungkinkan muncul pada kondisi tersebut. Maka perkiraan para ahli bahwa bulan Desember merebak lagi,” jelasnya.

Sementara itu, yang ketujuh, pelaksanaan vaksinasi yang gencar masih banyak menyasar di kota-kota besar dan kalangan tertentu saja. Sebaran dan pemerataanya masih belum menjangkau daerah terpencil dan beberapa pelosok kota dan desa.

Lebih lanjut dirinya juga menyampaikan. capaiannya vaksin kedua pun secara nasional baru pada angka 57.409.303 orang, atau 27,57 persen dari target sasaran (data pemerintah per 10 Oktober 2021). “Angka ini tentunya masih jauh dari angka 70 persen syarat Herd Immunity bisa dijalankan. Selama pandemi Covid-19 oleh pemerintah belum dinyatakan selesai, maka potensi tersebut akan naik masih cukup besar,” terangnya. (ade/gie)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas