Kota Batu

Gelar Audensi dengan Kejari, MCW Berharap Tindak Lanjut Dugaan Korupsi di Kota Batu

Diterbitkan

-

Gelar Audensi dengan Kejari, MCW Berharap Tindak Lanjut Dugaan Korupsi di Kota Batu

Belum lagi, ditambah dengan sikap pemerintah yang tertutup dengan dokumen publiknya, semakin menunjukan pemerintah tidak transparan dan kuntabel dalam proyek pengadaan barang dan jasa.

Poin ketiga, dugaan korupsi pembangunan Pasar Sayur Kota Batu. Menurut Eki mewakili MCW, berdasarkan penelusuran MCW melalui laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik Kota Batu (lpse.batukota.go.id) proyek pembangunan pasar yang dianggarkan dalam APBD Kota Batu tahun 2017 sebesar Rp 8,9 Miliar. Proyek tersebut dimenangkan oleh PT. Cipta Karya Multi Teknik melalui anggaran Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Kota Batu pada 5 April 2017.

Lengerjaan ini merupakan pembangunan tahap 1 yang mulai dari pasar sayur terdiri 136 kios dan pekerjaan paving teras kios seluas kurang lebih 5608 meter persegi. Lalu pekerjaan instalasi listrik sebanyak 180 titik dengan luas total sekitar 5184 m2.

” Akan tetapi, dari jumlah 136 kios, hingga hari ini baru bisa ditempati sebanyak 52 kios, dengan kompensasi wajib bagi setiap pedagang sebesar Rp 7 juta. Sementara, dalam investigasi MCW menemukan kondisi bahwa, kualitas pekerjaan yang cukup memprihatinkan nampak dimana-mana, ” keluh dia.

Advertisement

Misalnya, kualitas keramik yang mengelupas , beberapa retakan dalam bedak dan sepi pengunjung sehingga hal ini sering dikeluhkan oleh para pedagang. Makanya, MCW berharap dan mendesak supaya Kejari Batu berkomitmen untuk menuntaskan banyak dugaan korupsi di Kota Batu.

” Kejari Kota Batu harus mencari keterkaitan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan kasus korupsi yang terjadi di Kota Batu. Masyarakat Kota Batu bersama-sama melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan di Kota Batu, ” ucap dia lagi.

Setidaknya, tambah Eki kasus korupsi suap pengadaan meubelair yang berujung pada OTT oleh KPK terhadap mantan Walikota Batu Pada tahun 2017 menjadi bukti masih akutnya praktek penyelewengan di pemerintahan Kota Batu.

Persekongkolan jahat yang selama ini dimainkan secara terstruktur dan sistematis di lingkungan pemerintah Kota Batu, akhirnya dapat terbongkar. Tentu kasus OTT yang melibatkan mantan orang nomor satu di kota Batu itu bukanlah akhir dari maraknya praktek korupsi di Kota batu, sebab masih terdapat berbagai indikasi kasus korupsi dan persoalan pengadaan proyek pembangunan yang menjadi catatan merah bagi pemerintah Kota Batu.(lih/yan)

Advertisement

Laman: 1 2 3

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas