Kabupaten Malang

Mendes PDTT Sebut, Perkembangan Pembangunan Kabupaten Malang Tergolong Hebat

Diterbitkan

-

SERAH : Penyertaan Modal Kepada Salah Seorang Kades Wilayah Kabupaten Malang. (Ist)

Menontum Malang–Menteri Desa PDTT(Mendes PDTT) RI,Eko Putro Sandjojo bilang, perkembangan Pembangunan Desa di Kabupaten Malang tergolong hebat. Hal itu disampaikan dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Malang beberapa waktu lalu.

  Menurutnya, jika dilihat dari segi infrastruktur, pembangunan desa di wilayah Kabupaten Malang telah relatif berangsur membaik. Pihaknya berharap, sesuai program Nawacita oleh Pemerintah Pusat,kedepan  semakin membaik.

  Tentunya, juga dengan meanfaatkan dana desa sebagai salah satu program dari Pemerintah Pusat untuk membangun desa. Meski tahun 2017 penyerapan dana desa masih kurang maksimal yakni masih berkisar 82 persen, dan telah terjadi peningkatan hingga 99 persen untuk tahun 2018.

Oleh karena itu, di tahun 2019 dengan penambahan alokasi Dana Desa sebesar 60 triliun, diharapkan pemanfaatannyaa bisa untuk pemberdayaan masyarakat dan Desa.

Advertisement

Salah satunya dapat digunakan untuk mengembangkan BumDesa. Menurutnya, perkembangan BumDesa di Kabupaten Malang relatif baik, bahkan ia menyebut BumDes di Kabupaten Malang sudah dapat dijadikan contoh untuk BumDes yang ada di daerah lain.

“Seperti Pujon Kidul dan Boon Pring di Kecamatan Turen. Selian itu untuk Kabupaten Malang, masih banyak hal lain yang bisa didorong untuk dikembangkan. Terutama dari sektor pariwisata,” ujarnya.

Selain itu, tahun ini pihaknya juga akan mengirimkan kurang lebih 700 orang pendamping dan Kepala Desa ke luar negeri untuk melalukan studi banding.

Dengan harapan, para pendamping dan kades yang dikirim bisa mendapatkan visi dan ide yang bisa diterapkan untuk percepatan pembangunan desa tertinggal.

Advertisement

“Because seeing is believing, mereka perlu meihat, karena jika hanya melalui omongan saja akan susah. Harapannya jika mereka bisa melihat sendiri, akhirnya timbul ide atau visi, apa yang nanti bisa diterapkan di daerahnya masing-masing,” imbuhnya.

Untuk negara yang akan dikunjungi, ia menjelaskan itu tergantung potensi yang ada di setiap negara. Jika ingin melihat sistem one village one product, itu ada di Jepang dan Korea, kalau untuk wisata dan culture bisa ke thailand dan China, kalau aqua culture bisa ke vietnam. (sur/oso)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas