SEKITAR KITA

Tolak Pinjaman PEN, Tokoh Masyarakat Situbondo Sampaikan Aspirasi Seorang Diri

Diterbitkan

-

Memontum Situbondo – Tokoh masyarakat Situbondo, H Muhammad (48) asal Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo Kota, Kabupaten Situbondo, mendatangi Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, Jumat (24/09/2021). Kedatangannya yang seorang diri, selain untuk silaturahmi dengan Bupati Situbondo, Karna Suswandi, juga untuk menyampaikan aspirasi penolakan rencana pemerintah daerah melakukan pinjaman uang untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

Tak ayal, kedatangannya itu pun menyita perhatian. Apalagi, pemerintah daerah tengah getol mengenai rencana pengajuan pinjaman daerah melalui program PEN yang telah diajukan oleh Bupati Situbondo kepada Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur untuk tahun 2021 di Jakarta.

Baca juga:

“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo kami anggap sudah tidak berpihak kepada rakyat. Apalagi, peruntukannya dana program PEN tidak jelas. Apakah bisa menumbuhkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara langsung, akibat pandemi Covid-19,” ujar H Muhammad. 

Ditambahkan, dengan meminjam dana program PEN, maka itu jelas-jelas akan membebani masyarakat Situbondo. Karena, yang dijaminkan oleh Pemkab, dalam hal ini Bupati adalah Dana Alokasi Umum (DAU) yang semestinya utuh setiap tahunnya untuk pembangunan masyarakat Situbondo.

Advertisement

“Maka, akhirnya semua DAU yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dan provinsi untuk Pemkab Situbondo, akan dipotong untuk membayar hutang PEN,” imbuhnya.

Menurutnya, sejak beberapa kali pergantian bupati di Kabupaten Situbondo hingga periode sekarang, baru Bupati Karna Suswandi, yang berani mengajukan pinjaman hutang dengan dalih akan mensejahterakan rakyat Situbondo. Sementara, pinjaman itu harus membayar pokok dan bunga pada pinjaman PEN, yang setiap tahunnya sebesar Rp 5,66 persen.

“Kami minta kepada Sekdakab, agar aspirasi yang disampaikan hari ini disampaikan kepada Bupati Situbondo. Kalau perlu, juga kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani, supaya datang ke Situbondo,” imbuhnya. 

Sehingga, tambahnya, rencana permohonan pinjaman dana PEN yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Situbondo, tahu bahwa banyak masyarakat yang tidak setuju dan menolak. “Katanya Pak Karna, tujuannya dahulu ingin mensejahterakan masyarakat dengan mengelola potensi yang ada di Kabupaten Situbondo,” ujarnya.

Advertisement

H Muhammad kembali menegaskan, bahwa sebenarnya maksud kedatangannya menemui bupati, untuk bersilaturrahmi dan mempertanyakan peruntukan pengajuan pinjaman hutang PEN. Namun, sudah dua kali ini tidak ditemui oleh bupati.

“Saya ke Kantor Pemkab Situbondo ini tujuannya hanya mau bersilaturrahmi ke Bupati H. Karna Suswandi, dalam rangka menyampaikan aspirasi masyarakat terkait masalah pinjaman PEN yang telah diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo. Namun saat saya ke kantornya, sangat disayangkan sekali, bupati tidak ada di tempat. Tidak tahu kemana, saya sangat kecewa karena tidak ditemui langsung oleh bupati,” ujar pria yang akhirnya ditemui oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Situbondo, H. Syaifullah MM. (mam/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas