Kota Malang

Kawasan UB Macet, 13.073 Camaba Ikuti Tes Jalur Mandiri

Diterbitkan

-

Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR, AR, MS, bersama jajaran Rektorat dan Dekanat, meninjau pelaksanaan ujian Mandiri. (rhd)

Memontum Kota Malang – Kemacetan sempat mewarnai kawasan Sukarno Hatta, Veteran, Sumbersari, Dinoyo, dan Bethek, di sekitaran Universitas Brawijaya (UB) mulai pagi hingga siang hari. Kemacetan ini terjadi lantaran sebanyak 13.073 peserta mengikuti tes Seleksi Mahasiswa Universitas Brawijaya (SMUB), Senin (15/7/2019).

Peserta tersebut terbagi dalam 3 kelompok, yaitu saintek sebanyak 7.371 orang, soshum 5.416 orang dan campuran 286 orang. Mereka datang diantar keluarga, yang notabene berasal dari Jawa Timur dan sekitarnya.

Peninjauan ke beberapa ruangan dan gedung. (rhd)

Peninjauan ke beberapa ruangan dan gedung. (rhd)

Sementara itu, kuota jalur mandiri ditetapkan sebanyak 3.395 yang terbagi dalam 75 prodi, termasuk lima diantaranya prodi PSDKU UB Kediri. Dimana komposisi kuota penerimaan calon mahasiswa baru (camaba) UB, yaitu 30 persen jalur SNMPTN, 40 persen jalur SBMPTN dan 30 persen jalur mandiri.

Seleksi Mandiri tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya tidak ada tes tulis, siswa cukup mendaftar jalur mandiri dengan syarat pernah tes SBMPTN. Selanjutnya, hasil nilai SBMPTN digunakan untuk menentukan diterima atau tidaknya sebagai mahasiswa jalur mandiri.

“Kami mohon maaf atas kemacetan yang terjadi. Hal itu tak lain karena UB merupakan universitas yang paling tinggi peminatnya. Tahun ini, nilai SBMPTN tidak digunakan untuk seleksi Mandiri. Siswa harus mengikuti tes khusus seleksi Mandiri. Satu pengawas mengawasi 10 peserta. Ini sekaligus menjadi percontohan nasional,” jelas Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR, AR,MS, didampingi Wakil Rektor I UB Prof Dr drh Aulanni’am, DES, dan Wakil Rektor III UB Prof Dr Abdul Hakim, MSi.

Advertisement
Rektor UB Nuhfil Hanani, didampingi Wakil Rektor I dan Wakil Rektor III, saat preskon. (rhd)

Rektor UB Nuhfil Hanani, didampingi Wakil Rektor I dan Wakil Rektor III, saat preskon. (rhd)</strong

Dijelaskannya, dalam seleksi mandiri 2019, UB menyiapkan 669 ruang, 1.338 orang pengawas dan 33 penanggung jawab ruang. Nantinya, hasil tes jalur mandiri ini akan diumumkan pada Sabtu (20/7/2019) mendatang. Untuk saintek, peminat terbanyak pada prodi pendidikan dokter, sedangkan soshum pada prodi ilmu hukum. Sementara, secara umum lima besar peminat terbanyak, yaitu kedokteran, hukum, manajemen, kedokteran gigi dan teknik Industri.

Khusus Seleksi Mandiri Program Difabel (SMPD), tes dilaksanakan Selasa-Rabu (16/7-18/7/2019). Tes meliputi wawancara dan ujian berbasis komputer. Peserta difabel yang mendaftar sebanyak 37 orang terdiri 14 peserta tuli, 3 tunanetra, 10 tunadaksa, 7 ADHD, 1 tuli-tunagrahita, dan 2 tunagrahita-ADHD.

“Pelaksanaan tes difabel ini juga menjadi percontohan nasional. Karena kami juga memberikan pendampingan dan kemudahan akses kepada peserta difabel,” terang Nuhfil.

Dijelaskan Nuhfil, UB tidak membuka jalur belakang bertarif terkait 3 jalur yang dibuka (SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri). Jika ditemukan informasi terkait hal itu, masyarakat diminta tidak mudah percaya, karena dipastikan informasi tersebut adalah hoax.

“Jangan percaya, karena itu hoax. Kalaupun ada laporan, akan kami teruskan laporan kepada pihak berwajib. Pun dengan kerahasiaan soal sangat rahasia. Bahkan kami sendiri tidak tahu siapa yang membuat soal,” tandas Nuhfil. (adn/yan)

Advertisement

 

Advertisement
Lewat ke baris perkakas