Kota Batu

95 Bencana Selama 2018, Enam Warga Batu Meninggal

Diterbitkan

-

kejadian Plengsengan ambrol SDN 1 Bulukerto kecamatan Bumiaji

Memontum Kota Batu—-Selama tahun 2018 BPBD Kota Batu telah mencatat terjadi 95 kejadian bencana dan 16 kejadian darurat non bencana/musibah. Rincian kejadian bencana tersebut terdiri dari angin kencang 25 kejadian, angin puting beliung 1 kejadian, banjir 11 kejadian, kebakaran 14 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 14 kejadian, kegagalan teknologi 1 kejadian, tanah ambles 2 kejadian dan tanah longsor 27 kejadian.

Sedangkan kejadian darurat non bencana/musibah terdiri dari atap ambruk 1 kejadian, evakuasi pendaki 4 kejadian, kecelakaan paralayang 1 kejadian, laka air 1 kejadian, luapan lumpur dan sampah 1 kejadian, pohon tumbang 4 kejadian, tembok ambrol 1 kejadian, tindakan pencemaran lingkungan hidup (Air dan Udara) 1 kejadian dan truk terguling 2 kejadian.

Dampak yang ditimbulkan akibat kejadian bencana dan kejadian darurat non bencana/musibah selama tahun 2018 tercatat 6 orang meninggal, 3 orang luka-luka dan 19 orang mengungsi. Kerusakan fisik akibat bencana meliputi 6 unit rumah rusak ringan, 13 unit rumah rusak sedang, 12 unit rumah rusak berat, kerusakan infrastruktur 38 unit, dan ekonomi produktif 20 unit.

Menurut Sasmito Kepala BPBD Kota Batu, dari 3 Kecamatan yang ada di Kota Batu, dampak yang ditimbulkan akibat kejadian bencana dan kejadian darurat non bencana/musibah tercatat Kecamatan Batu terdampak paling banyak dengan total 64 kejadian, Kecamatan Bumiaji 32 kejadian, dan Kecamatan Junrejo sebanyak 15 kejadian bencana.

Advertisement

Untuk meminimalisir, BPBD Kota Batu melakukan kegiatan Pra Bencana yang sudah dilaksanakan sebanyak 25 kegiatan yang meliputi Pendidikan dan Pelatihan, Rapat Kerja dan Koordinasi, Uji Kompetensi Penanggulangan Bencana, Mitigasi (Pembersihan Sungai, Penanaman Pohon) menghadapi Bencana pada tahun 2018.

” Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Batu, TNI, Polri, Desa/Kelurahan, Perwakilan Dusun RT/RW, Linmas, PKK, PMI, Karang Taruna, Siswa, Mahasiswa, Masyarakat dan Organisasi Relawan. Semua dilibatkan agar kedepan seluruh element bisa tanggap dan tangguh jika sewaktu-waktu bencana melanda,”terang Sasmito, Senin (1/1/2019).

Lanjut dia, saat Tanggap Darurat BPBD Kota Batu telah melakukan penanganan darurat bencana sebanyak 95 kejadian dan penanganan darurat non bencana/musibah sebanyak 16 kejadian. Selama tahun 2018 BPBD Kota Batu juga memberikan dukungan personil dan bantuan penanganan darurat bencana Banjir Bandang di Alasmalang, Banyuwangi, penanganan darurat bencana Gempa Bumi di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan penanganan darurat bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah.

” Sedangkan kegiatan Pasca Bencana BPBD Kota Batu telah menyalurkan bantuan untuk perbaikan 11 rumah dan melakukan kegiatan survey lokasi dalam rangka pengkajian kebutuhan pasca bencana di beberapa wilayah Kota Batu,” ungkap Sasmito.

Advertisement

Menurut Sasmito, Kota Batu dengan keadaan geografis yang didominasi daerah pegunungan memungkinkan terjadi banyak bencana tanah longsor pada musim hujan dan kebakaran hutan saat musim kemarau. Untuk itulah sudah seharusnya kita harus siap menghadapi bencana.

“Besar kecilnya bencana sangat ditentukan oleh alam, dan faktor manusia juga berpengaruh besar terhadap kerusakan alam. Pengurangan risiko bencana harus menjadi prioritas dalam pembangunan di semua sektor,” tambah dia.

Dengan semangat ‘Siap Untuk Selamat’, BPBD berharap di Tahun Baru 2019 Kota Batu dapat menurunkan indeks resiko bencana.

” Oleh karena itu, sudah seharusnya sinergitas antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat di Kota Batu bahu membahu untuk mewujudkan harapan tersebut dengan tagline ‘Kenali Bahayanya, Kurangi Resikonya’, ujarnya.

Advertisement

” Semoga kita semakin tangguh menghadapi bencana. Salam Tangguh Salam Kemanusiaan di tahun 2019,” tutupnya.(bir/yan)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas