Lamongan

Kenang Legenda Persela, Istri Mendiang Choirul Huda Dirikan Kedai Minuman dan Mini Gallery

Diterbitkan

-

Kenang Legenda Persela, Istri Mendiang Choirul Huda Dirikan Kedai Minuman dan Mini Gallery

Memontum Lamongan — Berbagai macam cara yang bisa dilakukan untuk mengenang kepergian seseorang yang meninggal dunia, seperti halnya yang dilakukan Lydia Anggraini, Istri almarhum Choirul Huda Sang Legenda Tim Persela Lamongan. Lydia Anggraini mendirikan kafe kedai minuman untuk mengenang mendiang sang suami, atas usulan dari suporter Persela Lamongan.

Memanfaatkan lahan depan rumah, sang istri mendirikan kafe dengan nama kafe Rumah Kaca Food Area and Mini Gallery yang beralamat di Jl Basuki Rahmad 66 Lamongan dengan konsep kedai minuman yang bernuansa santai sekaligus pendirian galleri yang di dalamnya terdapat koleksi foto-foto almarhum Choirul Huda ketika masih berseragam Persela Lamongan serta barang-barang peninggalan almarhum

“Saya datang kemari bersama rombongan teman-teman LA Mania dari Sukodadi, sebagai apresiasi kami terhadap almarhum karena kami bangga loyalitasnya terhadap tim Persela Lamongan selama ini yang mungkin jarang dimiliki pemain lainnya,” ungkap Faris salah seorang suporter LA Mania dari kecamatan Sukodadi dengan nada bangga terhadap almarhum, Senin (7/5/2018).

Faris juga menilai pendirian kafe sang kaptain ini dirasa sangat bagus disamping sebagai tempat nongkrong sekaligus untuk mengenang kiprah almarhum bersama Persela Lamongan selama ini “Semoga semangat juang sang kaptain Choirul Huda bisa menjadi motivasi bagi kemajuan tim kebanggaan warga Lamongan Persela Lamongan,” harapnya.

Advertisement

Sementara itu Lydia Anggraini, istri almarhum menjelaskan pendirian Kafe Rumah Kaca ini mulai dibuka pada Senin, 23 April 2018 yang lalu dengan tujuan untuk mengenang sosok sang kaptain tim kebanggaan warga Lamongan Persela Lamongan. Almarhum Choirul Huda sangat familiar bagi warga Lamongan khususnya para suporternya, cak Huda begitu sapaannya sepanjang kariernya hanya membela tim Persela Lamongan mulai tahun 1999 hingga wafatnya pada tanggal 15 oktober 2017.

“Inisiatif pendirian kafe ini juga adanya saran serta dukungan dari teman-teman suporter LA Mania agar ada tempat khusus untuk mengenang almarhum. Dengan saran itu saya dirikan kafe di depan rumah ini,” kata Lydia Anggraini ketika di temui di kafe miliknya.

Selain meninggalkan sang istri, Choirul Huda juga meninggalkan dua orang anak yaitu Muhammad Rachul Maulana (14 tahun) dan Muhammad Rasyad Rafael Ramadhan (12 tahun). Kini kedua putra almarhum bercita-cita ingin meneruskan jejak sang ayah sebagai pemain sepak bola profesional hingga menimba ilmu di sebuah akademi sepak bola di Lamongan.

“Dengan kepergian almarhum, anak-anak sangat ingin seperti ayahnya bisa menjadi pemain sepak bola. Sampai-sampai sangat serius dalam mengikuti latihan di sekolah sepak bola yang mereka ikuti selama ini, saya orang tua hanya bisa mendoakan semoga bisa terwujud cita-cita anak-anak,” pungkas Lydia Anggraini istri sang kaptain Persela Lamongan almarhum Choirul Huda. (bis/zen/yan)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas