Kota Malang

Polinema-Kemkominfo Cetak Lulusan SMK Bersertifikasi VSGA dalam DTS 2019

Diterbitkan

-

Sinergi Kemkominfo dan Polinema siap mencetak lulusan SMK bertalenta tinggi. (rhd)

Memontum Kota Malang – Politeknik Negeri Malang (Polinema) patut berbangga menjadi tuan rumah Digital Talent Scholarship (DTS) 2019. Kali ini DTS 2019 mengusung program Vocational School Graduate Academy (VSGA), yang diutamakan bagi lulusan SMK dengan pelaksanaan di gedung Teknik Sipil lantai 6 dan 7 Polinema, selama 18 hari ke depan.

Dalam acara yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) menggandeng Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Malang (TI Polinema) ini, Polinema berhasil mencatatkan jumlah 314 peserta dari target 200 peserta. Terbanyak dari 3 Politeknik di Jatim lainnya, yaitu PENS, Polije, dan Poliwangi.

Animo peserta VSGA dalam DTS 2019. (rhd)

Animo peserta VSGA dalam DTS 2019. (rhd)

Program Vocational School Graduate Academy (VSGA) merupakan program pelatihan bidang TIK yang berfokus untuk meningkatkan kompetensi bagi 5.225 orang lulusan SMK se-Indonesia yang belum bekerja, dimana Kemkominfo menggandeng 20 Politeknik se-Indonesia. Program VSGA bertujuan untuk mencetak talenta/SDM level teknisi dalam bidang digital, khususnya dalam bidang TIK.

“Dalam DTS kali ini, Polinema ditunjuk Kemkominfo untuk mendampingi lulusan SMK dalam program VSGA. DTS sebelumnya diikuti oleh lulusan mahasiswa. Namun dalam pelaksanaannya, kekurangan jumlah peserta SMK boleh diisi oleh mahasiswa. Nantinya, usai mengikuti VSGA ini, siswa akan mendapatkan sertifikat kelulusan yang berpeluang ditempatkan kerja di mitra Kominfo,” jelas Ketua Pelaksana, Rudy Aryanto, ST, MCS, kepada Memo X.

VSGA di Polinema menggunakan 13 ruang laboratorium, yang terbagi 5 Lab Mobile, 4 Lab Network Adminsitrator, 3 Lab Desain Grafis, dan 1 Lab Animasi, dimana masing-masing laboratorium berkapasitas 25 orang. Sementara tenaga instruktur dan asisten sekitar 56 orang, terbagi 5 orang Intermediate Animator, 14 orang Junior Network Adminsitrator, 16 orang Junior Graphic Designer, dan 21 orang Junior Mobile Administrator.

Advertisement
Wakil Direktur IV Polinema, Dr Luchis Rubianto, LRSC, MMT, membuka acara. (rhd)

Wakil Direktur IV Polinema, Dr Luchis Rubianto, LRSC, MMT, membuka acara. (rhd)

“Untuk tenaga mentor, kami ambil dari Dosen Jurusan Teknologi Informasi, Dosen Prodi Teknik Telekomunikasi, dan UPT Puskom Polinema sendiri. Kami gunakan laboratorium karena 80 persen merupakan praktek, sisanya teori,” tambah pria yang menjabat Ketua Jurusan Teknik Informasi Polinema ini.

Disebutkan Rudy, peserta terbagi dalam 4 kelas program, diantaranya Network 97 orang, Animator 28 orang, Graphic Designer 75 orang, dan Mobile 114 orang. Pembagian kelas peserta berdasarkan kompetensi yang dimiliki siswa, dimana didominasi oleh SMK dari wilayah Jatim, yang terbagi 205 siswa dari SMK luar Malang dan 109 siswa dari SMK wilayah Malang. “Peserta terjauh dari Aceh, NTB, Sulsel, Kaltim, disusul DKI Jakarta, Jabar, dan Jatim sendiri,” beber Rudy.

Wakil Direktur IV Polinema, Dr Luchis Rubianto, LRSC, MMT, mengapresiasi atas dipilihnya Polinema sebagai pelaksana DTS 2019.

Luchis Rubianto didampingi Rudy Aryanto, menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Luchis Rubianto didampingi Rudy Aryanto, menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

“Dengan dipilihnya Polinema oleh Kemkominfo menunjukkan bahwa Polinema merupakan Politeknik unggulan di Indonesia, dan Jawa Timur khususnya. Terlebih, VSGA di Polinema tak hanya diikuti siswa SMK di Malang, juga diikuti siswa SMK luar Malang, dan luar Jatim,” jelas Luchis, sapaan akrabnya.

Disebutkan Luchis, adanya sertifikat kelulusan dalam program VSGA dari Kemkominfo dapat meningkatkan grade peserta dalam persaingan dunia kerja.

“Bagi peserta lulusan SMK yang berminat kuliah di Polinema akan mendapatkan keistimewaan. Sebab, target mahasiswa Polinema harus memiliki lebih dari 1 sertifikat keahlian tiap semester. Jadi ada poin tersendiri dalam memenangkan persaingan di dunia usaha dan dunia industri (du-di),” beber Luchis.

Advertisement

Secara khusus, Luchis berpesan agar peserta rajin hadir. Sebab absensi memegang peranan penting kelulusan, meski dalam ujian nilainya bagus.

“Dunia usaha dan dunia industri itu butuh disiplin dan komitmen, yang dibuktikan melalui tingkat kehadiran dan kelulusan melalui sertifikasi. Fastabiqul khoirot, berlomba-lomba berbuat kebaikan,” tandas Luchis. (adn/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas