Kota Malang

BPS Catat Kota Malang Alami Deflasi 0,17 Persen

Diterbitkan

-

Daging, telor ayam, dan beberapa komoditas utama mengalami penurunan harga. (rhd)

Memontum Kota Malang – Disaat bulan Juni diprediksi mengalami kenaikan harga kebutuhan (inflasi), justru yang terjadi di Kota Malang terjadi penurunan harga atau deflasi sekitar minus 0,17 persen. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks kelompok pengeluaran.

Dari tujuh kelompok pengeluaran di Kota Malang, 3 kelompok deflasi dan 4 kelompok mengalami inflasi. Kelompok pengeluran yang mengalami deflasi adalah kelompok kesehatan sebesar 0.03 persen, diikuti oleh kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0.08, bahan makanan sebesar 0.49 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0.52 persen.

“Ada 10 komoditas utama penyumbang deflasi Juni 2019 di Kota Malang, diantaranya angkutan udara, pasir, besi beton, bawang merah, bawang putih, daging ayam ras, telur ayam ras, tongkol, bandeng, dan daging sapi. Kota Malang deflasi paling tinggi 0,17 persen, disusul Jember 0,16 persen,” jelas Kepala BPS Kota Malang, Drs. Sunaryo, MSi, kepada awak media dalam rilis Statistik bulan Juni 2019, Senin (1/7/2019).

Sementara, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok sandang sebesar 0.44 persen, selanjutnya adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0.08 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0.05 persen.

Advertisement

Tercatat BPS Kota Malang, secara inflasi bulanan pada Juni 2019, jumlah persentase perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) Juni 2019 terhadap bulan sebelumnya yakni -0,17 persen. Meski secara inflasi kalender akumulasi dari tingkat inflasi dari Januari hingga Juni 2019 sebesar 1,10 persen, dan secara inflasi Year on Year (YoY) jumlah persentase perubahan IHK Juni 2019 terhadap bulan Juni 2018 sekitar 2,39 persen.

Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, tercatat 5 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Probolinggo sebesar 0.48 persen, diikuti Banyuwangi sebesar 0.36 persen, Madiun sebesar 0.22 persen, Surabaya sebesar 0.21 persen, Sumenep sebesar 0.10 persen, Kediri sebesar 0.08 persen. Sementara deflasi terjadi di Jember sebesar 0.16 persen, dan Malang sebesar 0,17 persen.

Berdasarkan catatan sepanjang Inflasi 2012-2019 (Juli) diKota Malang, terjadi rata-rata inflasi 0.90 persen, dengan inflasi terkecil 0.21 persen (2018) dan inflasi terbesar 3.49 persen (2013) pada standar deviasi 1.16. “Angka inflasi Juli dua tahun terakhir lebih kecil dari Inflasi Juni pada tahun yang sama,” tandas Sunaryo. (adn/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas