Berita

Skandal Masker, Gedung Dewan Didemo

Diterbitkan

-

Peserta demo diluar gedung DPRD Kab.Pasuruan
Peserta demo diluar gedung DPRD Kab.Pasuruan

Memontum Pasuruan – Skandal dugaan penyalahgunaan kewenangan anggota dewan pada proyek pengadaan 2,5 juta masker Covid-19 masih terus bergulir. Putusan teguran lisan Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Pasuruan kepada Agus Suyanto (AS) yang melunak dituding karena adanya intervensi dari partai penguasa.

Koordinator aksi GNPK-RI, Zulkarnain menyebut, adanya korelasi kekuasaan dalam penyelesaian skandal masker yang melibatkan anggota FPKB. Menurutnya ada abuse of power dalam menentukan putusan yang awalnya memberikan teguran keras menjadi teguran lisan.

Ketua DPRD Kab.Pasuruan didampingi Ketua Komisi I menerima perwakilan peserta demo (Antrac)

Ketua DPRD Kab.Pasuruan didampingi Ketua Komisi I menerima perwakilan peserta demo (Antrac)

“Kami menduga ada korelasi struktural yang mengintervensi putusan BK DPRD. AS yang mendapat 1 juta masker adalah anggota partai penguasa. Sehingga pimpinan dewan bisa mengintervensi putusan tersebut,” tegas Zulkarnain

Sementara itu dalam ruang kerja Komisi I, perwakilan peserta demo diterima.secara langsung oleh Ketua DPRD dan Ketua Komisi I.

Dalam keterangan dihadapan perwakilan peserta demo, Ketua DPRD Kab.Pasuruan Sudiono Fauzan mengatakan.

Advertisement

” Kami mempersilakan pada teman-teman untuk segera melaporkan adanya tindakan korupsi atas proyek pengadaan 2,5juta masker pada Dinas Koperasi dan Dinas Perindustrian, pada institusi penegak hukum baik Polri,Kejaksaan maupun KPK. Sementara untuk tugas dan wewenang BK dalam merekomendasikan pada pimpinan dewan, telah selesai. Artinya bahwa BK telah melakukan tupoksinya menjaga marwah dan kehormatan dewan. Klarifikasi yang dilakukan oleh BK pada dugaan skandal pengadaan masker yang mencatut nama anggota dewan telah final dan pimpinan dewan telah mengeluarkan keputusannya,” urai Kang Dion saapan akrab Ketua DPRD Kab.Pasuruan ini.

Dari pantauan, aksi demo dengan disertai orasi oleh massa dari GNPK dan Antrac diluar gedung wakil rakyat Kab.Pasuruan sempat diwarnai kesalahpahaman antara massa pendemo dengan aparatur keamanan ( Polres Pasuruan), tak hanya itu saja antara peserta demo pun juga terjadi silang pendapat dan GNPK-RI menyatakan keluar dari gerakan massa Antrac. (arf/hen/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas